JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum tengah melakukan pendekatan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk membiayai pembangunan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah Terpadu (IPALT) senilai Rp7,7 triliun.Dirjen Cipta Karya Kementerian PU Budi Yuwono mengatakan cakupan sanitasi di Jakarta saat ini hanya sekitar 3% dari total kebutuhan, yang berasal dari Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Setiabudi.Padahal, sambungnya IPAL tersebut merupakan satu-satunya yang ada di DKI Jakarta sehingga kapasitasnya dianggap tidak mampu menunjang pengelolaan sanitasi ibu kota."Sekarang kami sedang bicara dengan JICA untuk memberikan loan pembangunan IPALT di Jakarta Utara untuk perluasan pelayanan penanganan sanitasi dengan kapasitas 2300 liter perdetik. Karena kapasitas IPAL Setiabudi yang sekarang baru 3% dan tidak mencukupi," ujarnya, Rabu (4/7/2012).Menurutnya untuk pembiayaan hingga Rp7,7 triliun tersebut tentu saja tidak bisa hanya dengan mengandalkan pinjaman dari JICA atau pendanaan APBN.Pemerintah juga akan mengajak pihak swasta untuk menggarap proyek tersebut melalui skema public private partnership (PPP)."Pinjaman saja tidak cukup, kami akan undang swasta juga untuk membangun IPALT lengkap dengan jaringannya. Jadi investasi tersebut akan dibagi antara swatsa dan pinjaman," tuturnya. (ra)
JICA diajak danai proyek pengelolaan AIR LIMBAH
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum tengah melakukan pendekatan dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk membiayai pembangunan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah Terpadu (IPALT) senilai Rp7,7 triliun.Dirjen Cipta Karya Kementerian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhina Wulandari
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
41 menit yang lalu
Sri Mulyani Kerek PPN Jadi 12% Tahun Depan, Harga Kamar Hotel Ikut Naik?
2 jam yang lalu