JAKARTA: Realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan 2012 mulai mencatat defisit sepanjang Juni 2012.
Dirjen Perbendaharaan Agus Suprijanto Kementerian Keuangan menuturkan hingga 21 Juni 2012, realisasi belanja negara lebih besar dari penerimaan yakni sebesar Rp629,4 triliun. Adapun realisasi pendapatan negara baru mencapai Rp593,3 triliun. Dengan demikian terbentuk defisit pada postur APBN-P 2012 sebesar Rp36,1 triliun.
“Sampai akhir semester I ini kita sudah running defisit, karena jumlah belanja negara sudah melampaui jumlah penerimaan negara,” katanya usai rapat Paripurna DPR, hari ini.
Adapun belanja yang mendorong defisit APBN-P 2012 adalah belanja barang seiring pembayaran gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil di seluruh Indonesia.
“Defisit ini saya pikir karena bayar gaji ke-13, ini kan dobel [pembayaran gajinya] dan DAU (Dana Alokasi Umum) untuk pegawainya. Itu luar biasa besar, langsung melampaui pendapatan negara, jadi short,” ungkapnya.
Agus memaparkan realisasi belanja pegawai mencapai Rp104,1 triliun atau 44% dari pagu APBN-P 2012 sebesar Rp212,32 triliun. Sedangkan realisasi belanja modal dan belanja barang per akhir semester I/2012 masing-masing Rp30,6 triliun (18,2%) dan Rp41,8 triliun (22,4%). (yus)