JAKARTA: Pemerintah mengungkapkan rencana penaikan harga gas untuk industri yang diusung PT Perusahaan Gas Negara (PGN) merupakan salah satu cara alternatif untuk mencapai target penerimaan migas yang ditetapkan dalam APBN-P 2012.
Bambang P.S. Brodjonegoro, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, menuturkan pemerintah menetapkan target penerimaan migas sebesar Rp278 triliun dalam APBN-P 2012. Adapun cara-cara untuk mencapai target tersebut menjadi urusan BP Migas.
"Itu [rencana penaikan harga gas untuk industri] urusan mereka lah. Pokoknya kita tahu penerimaan gas sekian, cari dari mana itu urusan BP Migas," ungkapnya di gedung DPR hari ini, Kamis (28/06/2012).
Target penerimaan migas sebesar Rp278,02 triliun terdiri dari setoran PPh migas Rp67,91 triliun, PNBP SDA minyak Rp150,84 triliun, PNBP gas Rp47,46 triliun, dan PNBP lainnya yang merupakan bagian dari domestik market obligation (DMO) sebesar Rp11,79 triliun.
Bambang tidak menampik bahwa rencana penaikan harga gas industri merupakan permintaan pemerintah untuk menjaga penerimaan negara. Apalagi, APBN-P 2012 tertekan oleh risiko pembengkakan belanja subsidi BBM akibat tertundanya penaikkan harga.
"Ya iya dong [permintaan pemerintah]. Kalau mau BBM bersubsidi ditambah, mau dari mana duitnya. Salah satu solusinya menaikkan gas," ujarnya.
Namun, penaikan harga gas industri, kata Bambang, harus diikuti dengan perbaikan layanan dan fasilitas, kepastian pasokan, serta sosialisasi yang intensif dengan pihak-pihak terkait.
"Gas kita itu sekarang terlalu murah, industri memang sudah lama keenakan. Jadi ya PGN mungkin naikkan harga, tapi menaikkannya jangan mendadak seperti itu," ujarnya.
Seperti diberitakan Bisnis, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Prio Santoso menuturkan revisi harga gas yang sedang dibicarakan merupakan upaya menombok subsidi BBM yang tidak jadi turun.
"Sejak awal, bahwa pemerintah dan BP Migas ingin menambah pendapatan negara, ini salah satu akibat dari harga BBM yang tidak jadi disesuaikan," ungkap Hendi. (sut)
BACA JUGA:
JEDA SIANG: IHSG Koreksi Di Saat Asia Meninggi
HARGA EMAS Stagnan pada Level Rp538.000/gram
BURSA PAGI: Indeks menanjak terdongkrak kenaikan penjualan rumah AS
BISNIS INDONESIA HARI INI: BEI Bidik IPO Emiten Asing
Hyundai Perkenalkan Excel lII Taxi & Starex Mover
KASUS KORUPSI: Hary Tanoe tiba di kantor KPK
KRISIS EROPA: Egan-Jones pangkas peringkat Jerman
EURO 2012: Review Spanyol vs Portugal 4-2; Ronaldo Gagal Adu Penalti, Tim Matador Lolos ke Final