JAKARTA: Tingginya permintaan mobil baru di pasar domestik membuat sebagian pebisnis otomotif semakin cemas lantaran produksi dari pabrik belum mampu memenuhi seluruh permintaan.
Keterbatasan tersebut terjadi sejak Februari 2012 dan sampai saat ini kalangan diler belum bisa mengurai panjangnya antrean mobil baru (inden) yang akan dikirimkan ke tangan konsumen.
Inden yang sangat panjang yakni sekitar 2 – 3 bulan terutama terjadi pada beberapa model segmen gemuk seperti low MPV, mobil kompak dan beberapa model kendaraan niaga seperti truk, pikap dan double cabin.
“Berdasarkan informasi, pabrik mobil berada dalam tingkat aktivitas yang sangat tinggi karena permintaan mobil baru masih sangat panjang,” kata CEO PT Astra International Tbk – Toyota Sales Operations (Auto2000) Jodjana Jody kepada Bisnis hari ini Kamis (21/6/2012).
Menurut dia, sebagai diler utama Toyota yang menguasai 78% penjualan seluruh model (line up) Toyota, Auto2000 sangat kewalahan memenuhi permintaan akibat produksi dari pabrik di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia terbatas.
Kondisi itu membuat Auto2000 kurang berambisi meningkatkan pangsa pasar Toyota menjadi 80%. “Pada tahun-tahun sebelumnya ketika permintaan tidak sebesar sekarang, pangsa pasar Auto2000 selalu mencapai 80%. Kalau sekarang, kami harus realistis,” tuturnya.
Berdasarkan data mutakhir Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh Bisnis, penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales) pada Januari – Mei mencapai 433.558 unit.
Adapun, penjualan mobil dari diler ke konsumen (retail sales) mencapai 427.934 unit. Artinya, stok indikatif mobil yang belum tersalurkan (eksisting stock) hanya mencapai 5.624 unit. Pada beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM), stok dari kalangan diler bahkan negatif. (sut)
ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>