JAKARTA: Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) meminta pemerintah untuk lebih mengutamakan dan melibatkan konsultan nasional secara maksimal dalam proses pembangunan infrastruktur di Indonesia.Ketua Dewan Pengurus INKINDO DKI Jakarta Erie Heryadi mengatakan kemampuan serta profesionalisme yang dimiliki konsultan dalam negeri terbukti tidak kalah dibandingkan konsultan asing.Namun sayangnya dari sisi imbalan jasa, dinilai masih lebih kecil. Oleh karena itu pula dia meminta pemerintah menerapkan kebijakan Billing Rate Konsultan yang kondusif bagi pengembangan konsultan nasional.“Tanggal 20 Juni 2012 Inkindo genap berusia 33 tahun, selama itu Inkindo telah banyak berkontribusi terhadap pembangunan. Adalah suatu keniscayaan bahwa konsultan nasional wajib diutamakan dalam proses pembangunan di Indonesia,” ucap Erie dikutip dari rilis yang diterima Bisnis, Selasa (19/6).Menurutnya, peran serta konsultan nasional sangat dibutuhkan untuk membangun infrastruktur dalam masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) guna meningkatkan daya saing perekonomian,.Sebab, sebagai ujung tombak pembangunan, konsultan dianggap mampu mengaitkan konsep proyek dengan industri terkait. “Untuk itu perlu ada keberpihakan dalam kebijakan pemerintah tentang peran konsultan nasional (affirmative policy) dalam implementasi MP3EI,” tuturnya.Dengan demikian, sambungnya, pemerintah tidak hanya memiliki infrastruktur yang dibutuhkan, tetapi juga memiliki konsultan nasional yang professional.Melalui peningkatan perekonomian, daya tarik investasi di Indonesia akan semakin tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal tersebut menjadi penting mengingat peran pendanaan swasta semakin besar dalam investasi.Sementara itu, Sekretaris Dewan Pengurus Inkindo DKI Jakarta Yudi Setiabudi menuturkan secara umum jasa konsultansi meliputi hampir seluruh sektor pembangunan.Secara garis besar dapat dibagi dalam bidang jasa konsultansi konstruksi dan jasa konsultansi non konstruksi. Jasa Konsultansi Konstruksi meliputi bidang : teknik sipil, arsitektur, mekanikel, elektrikal, dan tata lingkungan. Sedangkan jasa konsultansi non konstruksi, antara lain meliputi bidang : pertambangan dan energi, industri, pendidikan, pertanian, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, teknologi informasi, keuangan dan lain-lain.“Jasa konsultansi memiliki peran strategis dalam pembangunan daya saing suatu bangsa , karena dapat berperan dalam hampir seluruh sektor pembangunan, dan terlibat dalam setiap tahapan pembangunan, dari hulu hingga hilir, dimulai dari tahap studi, perencanaan, pengawasan dan evaluasi suatu proyek,” jelasnya. (Bsi)
ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>
- ASIAN BEACH GAMES: indonesia peringkat dua
- REKOMENDASI SAHAM: Ini 7 saham layak dicermati
- MARKET CLOSING: Jakarta Composite Stocks Strengthened 1.10%
- Trikomsel Sets IDR1.07 Trillion To Buy Global Teleshop
- EURO 2012: Hasil Dan Prediksi Pertandingan Babak Penyisihan
- HARGA EMAS—Buyback & Harga Jual Antam Stagnan