JAKARTA--Pemerintah dan Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui strategi kemitraan senilai US$2,5 miliar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan meningkatkan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan sepanjang 2012-2014.
Stephen P. Groff, Wakil Presiden ADB untuk wilayah Asia Timur, Asia Tenggara dan Pasifik, menuturkan strategi kemitraan ini lebih menekankan pada proyek-proyek investasi dan pertumbuhan yang ramah lingkungan atau green growth.
Strategi ini akan fokus pada bantuan berupa pinjaman maupun non-pinjaman di 6 sektor, yakni energi, transportasi, pengelolaan lingkungan, keuangan, air bersih dan layanan perkotaan lainnya, serta pendidikan.
“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, ADB akan membantu investasi terkait bidang infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan memperbaiki akses terhadap layanan yang penting seperti energi, air bersih dan sanitasi," ujar Groff dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Senin (18/06/2012).
Di bidang lingkungan ADB akan membantu investasi untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dengan memperbaiki pengelolaan daerah aliran sungai dan sumber daya air, serta mendorong penggunaan sumber daya kehutanan secara berkelanjutan.
Selain itu, tambah Groff, komitmen ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan keuangan dan memperkuat pendidikan kejuruan.
"ADB juga akan membantu berbagai inisiatif yang akan mendorong kerjasama regional, investasi sektor swasta, dan kerjasama pemerintah dan swasta," katanya.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana menuturkan pemerintah menyambut baik kemitraan dengan ADB karena kesepakatan ini sesuai dengan rencana pembangunan pemerintah jangka menengah dan jangka panjang.(msb)