JAKARTA: Jumlah konsorsium yang berhak mengikuti tender Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lampung senilai US$100 juta tidak mengalami perubahan menyusul tidak adanya peserta penyanggah yang masuk proses tender.
Kepala BPPSPAM Rachmat Karnadi menyatakan sanggahan yang disampaikan oleh empat konsorsium tersebut lebih mempertanyakan urutan serta hasil yang diperoleh, bukan menyanggah peserta lain.
"Tidak ada perubahan, peserta yang ikut tender tetap empat konsorsium. Penyanggah tidak masalah karena memang mereka hanya menanyakan urutan," ujarnya, Senin (18/6).
Meski sudah ditetapkan hasilnya, namun belum ditandatangani oleh ketua panitia.
Sebelumnya, BPPSPAM telah meloloskan empat konsorsium dari 10 konsorsium yang mengikuti tahap prakualifikasi untuk mengikuti tender SPAM berkapasitas 500 liter perdetik ini.
Keempat konsorsium tersebut ialah I Water Konsorsium (Hyundai Engineering and Construction, Itochu Corporation and PT Potum Mundi Infranusantara); Abeima and PT Wijaya Karya Persero Tbk; Acuatico and Mitsubishi Corporation; serta Manila Water and Great Giant Pineapple Co.
Sementara empat diantaranya mengajukan sanggahan kepada panitia yakni Aliran Ihsan Resources Berhad and Salcon Berhad; China Harbour Engineering Co. Ltd , Sound Global and PT. Manggala Pernama Sakti; PT Bangun Cipta and Medco; dan LG International Corp, PT Bakrie Building Industries, Office of Waterworks Seoul Metropolitan (Seoul Water) and SsangYong Engineering & Construction Co., Ltd.
Berdasarkan jadwal secara garis besar, proses tender akan dilaksanakan dalam kurun tiga bulan hingga empat bulan ke depan setelah masa sanggah. Dalam jangka waktu hingga penawaran, peserta harus menyusun proposal pembangunan sekaligus mengajukan Viability Gap Fund (VGF) kepada pemerintah.
Dijadwalkan proses konstruksi dapat dilaksanakan pada awal 2013 dengan masa pembangunan 1,5 tahun sehingga 2014 SPAM berkapasitas 500 liter per detik ini akan terbangun dengan tarif sekitar Rp3000 hingga Rp4000.
Awalnya, nilai proyek yang ditawarkan pemerintah sebesar US$38 juta hanya untuk pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA). Namun berdasarkan hasil evaluasi pemerinta menaikan nilai proyek menjadi US$100 juta untuk memperbesar scope pengerjaan.
"Nilai proyek naik jadi US$100 juta karena scope pekerjaannya jadi besar akan bangun pipa yang berbelit-belit sepanjang 280 km untuk menyerap 500 liter perdetik dan melayani 40.000 sambungan rumah atau 200.000 jiwa," tutur Rachmat.(msb)