JAKARTA: Populasi mobil di dalam negeri pada 11,5 tahun belakangan melonjak lebih dari dua kali lipat tapi dengan persebaran populasi yang masih sangat timpang.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diperoleh Bisnis mengungkapkan populasi mobil pada 2000 baru mencapai 5,04 juta unit. Angka tersebut melonjak 117,7% menjadi 10,97 juta unit terhitung hingga Mei 2012.
Namun, pertumbuhan populasi sebelas tahunan itu sedikit mengecil dibandingkan dengan pertumbuhan populasi pada 11 tahun sebelumnya. Pada 1989, populasi mobil mencapai 2,29 juta unit dan melonjak 120,1% pada 2000.
Berdasarkan asumsi Gaikindo itu, populasi hanya dihitung berdasarkan mobil yang masih aktif beroperasi baik dalam kondisi bekas maupun baru. Untuk mobil dalam kondisi baru, populasi tersebut dihitung berdasarkan angka penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales).
Dengan populasi dan pertumbuhan sebesar itu, Indonesia menjadi negara di Asean yang mencatatkan pertumbuhan populasi mobil yang kurang agresif. Namun, populasi mobil di Indonesia secara volume masih relatif lebih besar dibandingkan dengan Malaysia.
Berdasarkan data Automotive Search Marketing Architecture (ASMA), populasi mobil di Malaysia pada 2000 telah mencapai 4,15 juta unit. Angka populasi tersebut melonjak 129,88% menjadi 9,54 juta unit pada 2011.
Namun, dari sisi pertumbuhan konsumsi mobil per kapita, Indonesia ternyata masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan Malaysia sebagai pesaing terdekatnya.
Dengan jumlah penduduk Malaysia hanya sekitar 32 juta jiwa pada 2011, konsumsi mobil per kapita mencapai 29,8% sedangkan Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa, konsumsi per kapita hanya 4,38%.
Untuk menyamai konsumsi mobil per kapita seperti di Malaysia, populasi mobil di Indonesia pada 2011 seharusnya mencapai 60 juta unit. Kenyataannya, populasi mobil Indonesia hanya 17,55% dari angka harapan tersebut.
Riyanto, peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FE UI), menuturkan rendahnya konsumsi mobil Indonesia per kapita di atas seharusnya bukan menjadi persoalan serius di bidang manajemen transportasi.
Asumsinya, populasi mobil masih sangat rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk. Kenyataannya, hal tersebut justru bertolak belakang. Kecilnya konsumsi mobil per kapita malah menimbulkan persoalan serius di bidang manajemen transportasi.
“Beberapa masalah transportasi justru masih berkembang subur tanpa ada itikad untuk diselesaikan,” tuturnya kepada Bisnis hari ini Minggu (17/6/2012). (sut)
ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>
- INDONESIAN IDOL 2012: Hasil Eliminasi Babak Sektakuler The Fantastic Four
- EURO 2012: PORTUGAL And NETHERLANDS Need To Win To Advance
- OBITUARI: OM LIEM & Mochtar Riady Dirikan BCA Dalam 4 Jam
- TIGER WOODS Shares Lead Heading Into US Open Weekend Play
- EURO 2012: Hasil Dan Prediksi Pertandingan Babak Penyisihan
- WHO's Cancer Agency: Diesel Fumes Cause Cancer
- PEKAN RAYA JAKARTA: The Body Shop Beri Diskon Hingga 50%
- RUTE SOLO-KL Mau Dihapus, JOKOWI Rayu Air Asia
- DAHLAN ISKAN: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan Jalan Terbaik
- MUSIK ONLINE—Tantang Apple, Amazon Mulai Layanan Cloud Musik