DERMAGA 6 MERAK-BAKAUHENI segera ditender

JAKARTA: Proyek Dermaga 6 Merak—Bakauheni yang bertujuan mengantisipasi pertumbuhan arus penumpang dan barang di pelabuhan penyeberangan itu segera dibuka ditender dan diharapkan mulai dibangun tahun ini.

Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Er5an mengatakan proses penawaran pekerjaan atau tender yang akan dimulai ialah Dermaga 6 di Merak, sedangkan Dermaga 6 di Bakauheni, Lampung, masih tahap mencari lokasi.

“Dermaga 6 Merak sudah selesai semua, sedangkan yang di Bakauheni masih mencari lokasi. Adapun proses tender itu Dermaga 6 Merak, mulai dibangun setelah ada pemenang tender yaitu tahun ini,” katanya di Jakarta, akhir pekan lalu, Jumat 1/3).

Selain Dermaga 6, katanya, proses pembangunan Dermaga 5 juga tengah digenjot sehingga diharapkan selesai dibangun tahun ini dan segera dioperasikan mulai 2013.

“Dermaga 5 sedang pembangunan side ramp [jalur menuju kapal], akan selesai tahun ini dan akan dioperasionalkan pada 2013,” katanya.

Pemerintah sebelumnya juga memastikan akan memulai pembangunan Tahap I Dermaga 6 Merak pada tahun ini dengan total besaran dana proyek mencapai Rp250 miliar yang bersumber dari dana APBN 2012.

Pada tahap pertama akan dialokasikan dana senilai Rp28 miliar dan ditargetkan beroperasi secara fungsional pada 2014. Lokasinya berada di depan Terminal Terpadu Merak.

Pembangunan Dermaga 6 Merak ini adalah langkah awal dari Rencana Pengembangan Kawasan Terpadu Merak di Kota Cilegon.

Hingga per Februari lalu, jumlah dermaga di lintas penyeberangan Merak—Bakauheni tercatat lima pasang serta sepasang pelengsengan (tempat bersandar kapal Ro-Ro). Adapun jumlah kapal yang beroperasi tercatat sebanyak 34 unit dengan rata-rata operasi beroperasi 24 unit.

Di tempat terpisah, Anggota Komisi V DPR Muhamad Arwani Thomafi menekankan penambahan dermaga sangat penting karena selama ini fasilitas penyeberangan di Merak—Bakauheni tidak memadai.

“Setiap terjadi kerusakan satu dermaga saja akan beimbas pada kemacetan. Seperti yang terjadi saat ini ketika Dermaga 2 diperbaiki, kemacetan mengular hingga 15 km. Belum lagi sinyalemen adanya oknum yang mengambil kesempatan dengan menerapkan jalur tembak,” katanya.

Mesti terbuka

Arwani yang juga Anggota Fraksi PPP ini juga menyoroti pelaksanaan tender proyek tersebut mestinya transparan dan diawasi ketat sehingga pembangunan dermaga tersebut dapat menghasilkan hasil yang optimal.

Menurut dia jumlah dermaga di Merak dan Bakauheni jangan sampai tidak sama karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap antrean kapal untuk bersandar. ”Penting juga ada penambahan dermaga di Bakauheni agar penyeberangan lancar. Jangan sampai jumlah dermaga di Merak dan Bakauheni tidak sama,” katanya.

Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan sebelumnya mendesak Kementerian Perhubungan mempercepat pembangunan Dermaga 6 di Pelabuhan Merak untuk mengurangi antrean panjang di pelabuhan penyeberangan itu.

Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Bambang Harjo mengatakan pembangunan Dermaga 6 diharapkan bisa menaikkan layanan kapal di pelabuhan penyeberangan Merak. Selain itu, dermaga itu bisa mengurangi pungutan liar yang di duga terjadi di area pelabuhan.

Pada 27 Mei lalu, ratusan sopir truk mengamuk di Pelabuhan Merak, Banten pada 27 Mei yang dipicu adanya oknum aparat yang mengawal truk tertentu masuk ke kapal. Ratusan sopir truk yang tidak menerima kondisi itu merusak kantor PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak.

Direktur Usaha ASDP Indonesia Ferry Prasetyo Utomo mengatakan soal pembangunan Dermaga 6 merupakan wilayah dari Kementerian Perhubungan karena pihaknya hanya menjadi operator. “Saya belum tahu progress—nya, karena kami hanya operator,” katanya. (ea)