JAKARTA : PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk diketahui telah menaikkan harga jual gas ke konsumen di wilayah Jawa bagian Barat sejak 1 Mei 2012 seiring dengan kenaikan harga beli gas dari KKKS migas. Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan kenaikan harga jual gas hingga US$10 per juta British thermal unit (MMBTU) itu sedang disosialisasikan oleh perseroan. "Saat ini PGN sedang melakukan sosialisasi penyesuaian harga sebagai akibat permintaan kenaikkan harga beli gas di hulu," ujarnya, Senin 14 Mei 2012. Seperti diketahui pada 8 Mei lalu, PGN telah menandatangani dua amandemen perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan dua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas, yakni dengan ConocoPhillips dan Pertamina EP. "Penyesuaian harga itu berdampak pada penyesuaian harga jual ke konsumen di wilayah Jawa bagian Barat, saat ini sedang disosialisasikan kenaikan harganya," ujar Heri. Amandemen pertama adalah kontrak dengan Pertamina EP dengan jumlah pasokan 250 BBTUD. PGN sepakat untuk menaikkan harga menjadi lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya US$2,23 per MMBTU menjadi US$5,5 per MMBTU untuk tahun ini, dan meningkat jadi US$6 per MMBTU dengan ekskalasi 4% per tahun (hingga 2017). Selanjutnya, amandemen kedua dengan ConocoPhillips (Grissik) dengan jumlah pasokan sebesar 412 BBTUD. Dari harga sebelumnya US$1,85 per MMBTU, PGN sepakat meningkatkan harganya jadi US$5,61 per MMBTU (sampai 31 Maret 2013), lalu US$6 per MMBTU (sampai 31 Maret 2014), dan US$6,5 per MMBTU ekskalasi 3% per tahun (sampai 2023). Sebelum ada kenaikan harga beli dari hulu, PGN diketahui menjual gas ke konsumen di wilayah Jawa bagian Barat sebesar rata-rata US$6 per MMBTU. (ra)
BACA JUGA:
>> Indonesian shares fall 0.47% in midday break session
>> BBJ Targetkan Kontrak Kakao Tembus 300.000 Ton>> Sinyal negatif di bursa Asia menguat
>> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
