Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JAKARTA : Sebanyak 34 proyek migas diperkirakan beroperasi tahun ini (Mei—Desember 2012) jika tidak ada kendala lahan serta kesepakatan harga dengan pembeli, termasuk dengan PLN lancar.

 

Berdasarkan data BP Migas, produksi dari masing-masing proyek bervariasi. Untuk produksi minyak, ada yang hanya 12—14 barel per hari, namun ada juga yang ditargetkan hingga 2.667 barel per hari yakni dari proyek pemindahan gas turbin generator milik CNOOC.

 

Sementara untuk produksi gas, ada yang hanya 0,3 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), namun ada juga yang ditargetkan hingga 225 MMSCFD, yakni produksi dari Terang Sirasun Batur yang dikelola oleh Kangean Energy Indonesia.  

 

Sejak awal tahun hingga April 2012, beberapa proyek migas yang sudah onstream diantaranya yakni Lapangan APN EA milik PHE ONWJ sebesar 50 MMSCFD. Selanjutnya, Lapangan Wortel milik Santos juga sudah berproduksi sejak Februari sebesar total 170 barel per hari dan gas 30 MMSCFD.

 

BP Migas terus berupaya mencapai target produksi minyak tahun ini yang dipatok dalam APBN-P 2012 sebesar 930.000 barel per hari. Selain mempercepat proyek-proyek baru, BP Migas juga terus berupaya menahan laju penurunan produksi minyak secara alamiah (natural decline) yang dalam 4 tahun terakhir turun sebesar 14% setahun, namun kini bisa ditekan hingga rata-rata 4% setahun.

 

Deputi Pengendalian Operasi BP Migas Rudi Rubiandini mengatakan produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan. Sejak 1996 pada saat puncak produksi sebesar 1,6 juta barel per hari, kini pada April 2012 produksi minyak tinggal 890.000 barel per hari. 

“Sejak 2003 Indonesia telah dengan sukarela mundur dari keanggotaan OPEC karena situasinya sudah menjadi Net Importir Minyak, seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan dalam negeri sementara produksi tidak bisa ditahan, terus meluncur turun,” ujarnya, akhir pekan lalu.   

Menurut Rudi, produksi dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terbesar di Indonesia yakni Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang dulu bisa mencapai 1 juta barel per hari, kini tinggal sepertiganya yakni hanya 350.000 barel per hari.

 

“Kondisi Lapangan Minas saat ini produksinya sudah 98% air dan 2% minyak saja,” ujarnya.Meski demikian, lanjut Rudi, Chevron terus berupaya menginjeksikan uap panas ke dalam tanah sehingga bisa mencairkan minyak dan akhirnya mudah mengalir. Namun tetap saja secara nasional tidak bisa mengimbangi penurunan secara alamiah yang menjadi sifatnya semua lapangan minyak di dunia.(msb)

 

 

+ JANGAN LEWATKAN:

>>> 10 ARTIKEL PILIHAN REDAKSI HARI INI

>>> 5 KANAL TERPOPULER BISNIS.COM

>>> 10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM

>>BACA JUGA

Gara-gara JPMorgan, ORANG TERKAYA DI DUNIA merugi US$4,2 miliar

KRONOLOGI JATUHNYA SUKHOI versi Kementerian Perhubungan

KINERJA KUARTAL I/2012: Laba bersih Bakrie Plantations anjlok 64%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Vega Aulia Pradipta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper