Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS PERIKLANAN: Denpasar tata ulang reklame konvensional

DENPASAR: Sedikitnya 6 satuan kerja pemerintah daerah bersama Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Bali menata ulang reklame yang ada di seluruh Denpasar untuk melindungi estetika dan kawasan bersejarah.Made Gede Sudiadnyana, Ketua kelompok kerja

DENPASAR: Sedikitnya 6 satuan kerja pemerintah daerah bersama Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia Bali menata ulang reklame yang ada di seluruh Denpasar untuk melindungi estetika dan kawasan bersejarah.Made Gede Sudiadnyana, Ketua kelompok kerja penataan reklame Denpasar, mengatakan penataan ulang akan difokuskan untuk pembentukan zonasi dan penentuan tarif reklame luar ruang di kota Denpasar. “Saat ini wajah Kota Denpasar sudah semrawut penuh dengan papan reklame,” katanya, hari ini.Pembentukan zonasi dan penentuan tarif reklame, katanya, dipastikan tidak akan mengurangi pendapatan asli daerah (PAD) yang dipungut atas dasar tarif dan pajak. Saat ini tercatat, PAD Denpasar yang diraup dari media luar ruang sedikitnya Rp11,6 miliar.Terkait zonasi yang dibentuk, lanjutnya, didasarkan pada kepadatan lalu lintas dan potensi kendaraan berhenti karena kemacetan. Untuk kawasan simpang, pemerintah setempat bersedia meniadakan papan reklame jenis billboard untuk radius sedikitnya 100 meter.  Untuk kawasan bersejarah seperti jalan Gajah Mada, pemerintah akan membatasi pemasangan konstruksi reklame. Pengurangan berbagai macam reklame konvensional akan dilakukan untuk menata kawasan Denpasar.Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar Ketut Wisada mengatakan untuk penataan reklame di Denpasar harus ada pengurangan. “Kami akan membentuk studi untuk penataan dan pengurangan itu dengan P3I.”Sementara itu, P3I Bali menargetkan pertumbuhan belanja iklan di Provinsi Bali pada 2012 sebesar 10% dibandingkan dengan raihan 2011 yang tercatat hanya sebesar Rp1,3 triliun. Ketua P3I Bali Roy Guritno Wicaksono mengatakan pada persentase kenaikan belanja iklan di Bali itu, porsi iklan di media cetak lokal masih akan mendominasi dengan 45%.“Selanjutnya televisi lokal, radio dan iklan media digital,” katanya. Ekspektasi kenaikan tertinggi belanja iklan terbesar ada pada media digital seperti dotkom. Pada pertumbuhan belanja iklan media digital secara nasional terus ada pertumbuhan sebanyak 100% sejak 2009. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Matroji
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper