JAKARTA: Kementerian Perhubungan mendapatkan hibah tanah seluas 35 hektare dan 20 ha masing-masing dari Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Minahasa Selatan untuk pembangunan lembaga pendidikan pelayaran atau Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran. Kesepakatan itu ditandatangani pemerintah dalam hal ini Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan bersama dengan Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dan Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kepala BPSDM Kemenhub Bobby R. Mamahit mengatakan pembangunan lembaga pendidikan atau Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) itu nilainya masing-masing Rp300 miliar demi mengatasi kekurangan pelaut sebanyak 43.000 orang. Pembangunan dua BP2IP ini, katanya, dalam upaya meminimalisir kekurangan jumlah pelaut lulusan dalam negeri. "Saat ini Indonesia kekurangan tenaga pelaut sebanyak orang 43.000 orang," kata Bobby saat penandatangan, Kamis, 3 Mei 2012. Dia menjelaskan Indonesia kekurangan pelaut tingkat Perwira sebanyak 18.000 orang dan Rating sebanyak 25.000 orang. "Itu hanya di dalam negeri saja, namun secara internasional, kebutuhan pelaut dunia saat ini lebih kurang 89.600 orang." Untuk mengatasi kekurangan pelaut ini, lanjut Bobby, pihaknya memacu pendiirian sekolah-sekolah pelaut, dan tahun ini ditarget lima sekolah pelaut. Untuk satu sekolah pelaut maksimal menelan dana Rp300 miliar. "Sama seperti pembangunan sekolah pelaut di Aceh dan Sorong yang menelan dana Rp300 miliar setiap sekolahnya," kata Bobby. (ra)
>BACA JUGA
Pembatasan BBM bersubsidi lewat CC mobil batal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
