JAKARTA: Indonesia harus memanfaatkan Asean Infrastructure Fund (AIF) yang akan segera beroperasi. Pasalnya dalam APBN-P 2012, Indonesia sudah ikut menyetor US$40 juta sebagai modal awal lembaga keuangan ini.
Dalam forum pertemuan tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) ke-45 sekaligus pertemuan pertama Dewan AIF, Managing Direktur Jenderal ADB Rajat Nag mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi Asean untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang akan mendorong perdagangan, pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kesempatan kerja untuk lebih dari setengah miliar orang di Asia Tenggara.
"Dana AIF ini dapat digunakan untuk membiayai pembangunan jalan, kereta api, listrik, air, dan kebutuhan infrastruktur lainnya. Kebutuhan biaya untuk membangun infrastruktur di Asean, diperkirakan mencapai US$60 miliar per tahun," katanya siaran pers yang diterima Bisnis, hari ini, Kamis 3 mei 2012.
Seperti diketahui, negara anggota Asean dan ADB telah berkomitmen untuk mengumpulkan modal awal AIF sebesar US$485 juta dan ditargetkan pada 2020 nilainya meningkat menjadi US$4 miliar. Indonesia akan menyetor US$120 juta untuk AIF, sedangkan Malaysia US$150 juta.
"Dengan tambahan dana dari ADB dan kreditor lainnya, total komitmen pinjaman yang dapat dimanfaatkan bisa lebih dari US$13 miliar. Dana ini akan berkedudukan di Malaysia," ujar Rajat.
Rajat mengungkapkan dana infrastruktur Asean ini akan membiayai sekitar 6 proyek per tahun, dengan plafon pinjaman US$75 juta per proyek. Adapun proyek-proyek tersebut harus dapat mendorong penurunan angka kemiskinan, serta meningkatkan perdagangan dan investasi.
Rajat menambahkan ADB akan memberikan tambahan dana untuk setiap proyek AIF dan berencana mengelola reksa dana. Menurutnya, reksa dana tersebut dapat digunakan untuk menarik utang, yang kemudian dapat dibayar dengan cadangan devisa Asean yang diperkirakan menacapai US$700 miliar. AIF bisa mengelola sumber dana tersebut untuk menumbuhkan infrastruktur di kawasan Asean.Lucky Eko Wuryanto, Deputi bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, mengatakan kemungkinan proyek yang akan didanai melalui AIF adalah proyek-proyek dengan skema pendanaan kerjasama pemerintah swasta (KPS). Namun, pemerintah belum menyiapkan proyek spesifik yang akan diajukan untuk didanai AIF. (msb)