Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UJIAN NASIONAL 2012: Banyak daerah masih kekurangan soal UN

JAKARTA: Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah turun lapangan untuk melakukan verifikasisoal isu kebocoran soal dalam pelaksanaan Ujian Nasional ( UN) 2012. Bocoran itu diduga disebar melalui telepon genggam, kata Mendikbud Mohammad Nuh, hari

JAKARTA: Tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah turun lapangan untuk melakukan verifikasisoal isu kebocoran soal dalam pelaksanaan Ujian Nasional ( UN) 2012. Bocoran itu diduga disebar melalui telepon genggam, kata Mendikbud Mohammad Nuh, hari ini, Rabu 18 April 2012."Kesimpulan sampai saat ini apa yang beredar di HP itu tidak benar. Isu soal-soal UN bocor sudah ditangani dan dari Posko Pengaduan UN sampai pelaksanan pada hari kedua (Selasa), laporan melalui email, sms, telpon kebanyakan masih melaporkan soal isu kebocoran, soal tertukar dan kekurangan naskah soal yang semuanya  akan ditindaklanjuti,” ujarnya.Menurut Nuh, berdasarkan hasil teleconference dengan pimpinan sejumlah daerah terkait UN, Selasa, banyak daerah yang masih kekurangan naskah soal UN. Meski demikian, hal itu tidak menghambat pelaksanaan UN tahun ini."Memang faktanya meleset dari target. Tapi kejadian itu kalau dipersentasekan hanya nol koma persen. Dan hal itu semua sudah bisa diatasi, karena sekolah boleh memfotokopi soal dengan pengawalan ketat," ungkapnya.Jika ada lembaran atau soal yang kurang, sangat dimungkinkan meskipun UN sudah dipersiapkan dengan baik. "Asalkan yang pertama ada jalan keluarnya oleh karena itu kalau ada kekurangan soal maka jalan keluarnya ada," katanya.Terkait kekurangan soal dan validasi jumlah peserta, Chairil Anwar Notodiputro, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud, mengatakan pihaknya telah melakukan pengumpulan data peserta UN sejak bulan November 2011 lalu dan melakukan validasi data sebanyak tiga kali."Kami sudah melakukan validasi sampai bulan Februari kemarin. Dan saya rasa data yang kami kumpulkan cukup akurat. Tapi mungkin ada perubahan di akhir-akhir, mungkin ada yang pindah," dalihnya. (ra)

 

*) Silahkan membaca berita-berita harian Bisnis Indonesia hari ini dengan  klik epaper.bisnis.com jika Anda sudah berlangganan edisi digital atau epaper. Bagi yang belum berlangganan, silahkan register langsung  DI SINI.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : nurul

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper