JAKARTA: Pemerintah mempererat kerja sama dengan negara mitra Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) guna mengembangkan kapasitas teknis terkait perdagangan internasional, industri, dan investasi.
Deputi bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Wismana Adi Suryabrata mengatakan fokus pengembangan kerja sama Selatan-Selatan pada periode 2011-2014 mengarah pada pengembangan koordinasi, revitalisasi kerangka institusional dan kemampuan teknis.
Pada tahap pertama pengembangan KSS ini, pemerintah berkonsentrasi pada pengembangan kemampuan teknis sebelum melangkah pada kerja sama ekonomi yang sesungguhnya. Hal tersebut a.l. dilakukan dengan berbagi pengalaman menggalakkan ekspor. Adapun salah satu agendanya, yakni studi komparatif terkait pengalaman ekspor ke China.
"Kita sebetulnya lesson note saja. Ini salah satu yang kita pelajari, bagaimana China atau Jepang mengembangkan ekspor dan bagaimana negara SSC ekspor ke China. Kemudian dari situ kita menyimpulkan sebagai middle income country yang baru, arah kita ke mana," katanya dalam acara Indonesia's South-South and Triangular Cooperation Forum, Senin, 9 April 2012.
Menurut Wismana, KSS dan Triangular Cooperation merupakan komplementer atas koperasi Utara-Selatan yang selama ini ada. Kerja sama ini, kata Wismana, menjadi salah satu kekuatan pendorong bagi negara-negara berkembang untuk semakin berperan dalam perekonomian global dan kerja sama pembangunan.
"South South Cooperation itu kan sudah mulai lama ya sejak 1950-an dan sekarang direvitalisasi. Intinya lebih pada bagaimana kita melakukan suatu usaha bersama, pemerintah, berbagai kementerian/ lembaga yang selama ini melaksanakan itu," ujarnya. (msb)