JAKARTA: Bank Pembangunan Asia (ADB) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, meskipun angka pengangguran sudah relatif rendah yakni sekitar 6%.Chang Yong Rhee, Kepala Ekonom ADB, mengatakan meskipun dalam 5 tahun terakhir perekonomian Indonesia tumbuh rata-rata 5,9%, penciptaan kesempatan kerja yang berkualitas tidak banyak berkembang."Pengangguran di Indonesia sekitar 6%, di Eropa angkanya mencapai 30%. Tapi penciptaan quality jobs belum banyak kemajuan," kata Rhee, dalam peluncuran buku Diagnosing the Indonesia Economy--Toward Inclusive and Green Growth, hari ini, 26 Maret 2012.Menurutnya, kesempatan kerja yang tercipta sebagai hasil pertumbuhan ekonomi selama ini sebagian besar ada di sektor informal, tidak terikat kontrak kerja, dan berpendapatan rendah.Berdasarkan data ADB, pada 1992 jumlah pekerja informal di Indonesia mencapai 68,5% dari total pekerja. Angkanya turun tipis menjadi 67,9% pada 2008."Kualitas pekerjaan meningkat sedikit. Tapi ini artinya masih ada 67,9% pekerja yang berpenghasilan rendah di sektor manufaktur dan jasa yang penghasilannya tidak cukup untuk menciptakan hidup yang berkualitas," ujarnya.Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif, kata Rhee, Indonesia harus melakukan transformasi industri, menggenjot pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia, memberdayakan pemerintah daerah, dan mengelola sumber daya alam dengan bijak. (04/tw)
KUALITAS PEKERJAAN tak banyak berkembang
JAKARTA: Bank Pembangunan Asia (ADB) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, meskipun angka pengangguran sudah relatif rendah yakni sekitar 6%.Chang Yong Rhee, Kepala Ekonom ADB, mengatakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu