JAKARTA: Minimnya penyerapan subsidiary loan agreement (SLA) sepanjang 2011 menyebabkan rancangan APBN-P 2012 harus menanggung carry over sebesar Rp6,52 triliun, sehingga total SLA yang diusulkan pemerintah menjadi Rp8,43 triliun.Agus Suprijanto, Direktur Jenderal Perbendaharan Kementerian Keuangan mengatakan akibat penyerapan SLA 2011 yang sangat lambat, pemerintah harus menambah anggaran kegiatan lanjutan sebesar Rp6,52 triliun.Akibatnya total SLA dalam RAPBNP mencapai Rp8,43 triliun."Penerusan pinjaman membuat SLA dalam RAPBNP 2012 harus ditambah untuk kegiatan lanjutan, ini semata-mata karena tahun lalu tidak terserap. Sementara usulan baru hanya Rp1,90 triliun," ujarnya dalam rapat dengan Panja A Badan Anggaran DPR, Rabu 21 Maret 2012.Menurut Agus, pagu anggaran SLA di tingkat DPR baru disepakati pada kuartal IV, akhirnya proyek BUMN dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang rencananya didanai dari SLA tidak dapat direalisasikan pada tahun anggaran berjalan."Kegiatan lanjutan nambah Rp1,5 triliun dari usulan APBN 2012 menjadi Rp6,52 triliun. SLA BUMN dan Pemda ini memang gambaran penyerapannya lambat, terkait administrasi pinjaman, seperti no objection letter. Selain itu persetujuan komisi juga makan waktu," ujarnya. (ra)
RANCANGAN APBN-P 2012: Menanggung carry over Rp6,5 triliun
JAKARTA: Minimnya penyerapan subsidiary loan agreement (SLA) sepanjang 2011 menyebabkan rancangan APBN-P 2012 harus menanggung carry over sebesar Rp6,52 triliun, sehingga total SLA yang diusulkan pemerintah menjadi Rp8,43 triliun.Agus Suprijanto, Direktur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Diena Lestari
Editor : Basilius Triharyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu