Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKLAMASI PANTAI : Jangan ganggu PLTU Muara Karang

JAKARTA : PT Perusahaan Listrik Negara berharap reklamasi pantai utara Jakarta tidak mengganggu operasional Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang.Direktur Operasi Jawa-Bali PLN I.G.A Ngurah Adnyana mengatakan PLTGU Muara Karang adalah

JAKARTA : PT Perusahaan Listrik Negara berharap reklamasi pantai utara Jakarta tidak mengganggu operasional Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang.Direktur Operasi Jawa-Bali PLN I.G.A Ngurah Adnyana mengatakan PLTGU Muara Karang adalah pembangkit vital yang memasok kebutuhan listrik di wilayah Jakarta.“Jakarta dapat dari Muara Karang, Tanjung Priok, dan dari luar Jakarta itu PLTU Lontar. Kalau ada apa-apa dengan Muara Karang, ini akan sangat mengganggu pasokan listrik di Jakarta,” ujarnya hari ini (28/02).Ngurah mengatakan Jakarta merupakan tempat yang sangat VIP karena ada tempat-tempat vital seperti Bandara Soekarno-Hatta, Stasiun Gambir, dan Istana Negara yang listriknya tidak boleh terganggu.“Jadi kalau ingin lakukan reklamasi, harus upayakan agar reklamasi itu jangan sampai mengganggu keberadaan PLTGU Muara Karang. Kegiatan reklamasi sedikit banyak pasti akan mengganggu,” ujarnya.Dengan reklamasi pantai akan terbentuk sekitar 13 pulau atau daratan baru yang dapat dikembangkan sebagai permukiman dan pusat bisnis di kawasan utara Jakarta. Hal ini berpotensi berdampak serius bagi lingkungan sekitarnya terutama terhadap operasional pembangkit Muara Karang yang berkapasitas total 1.648 MW.  Kepala Puslitbang PLN Satri Falanu mengatakan dalam kajian yang dilakukan PLN terhadap rencana reklamasi sebelumnya milik Pemda DKI, menunjukkan bahwa dengan adanya reklamasi akan mempengaruhi dua hal utama terhadap pembangkit, yakni temperatur air pendingin dan sedimentasi.Pertama, reklamasi akan berdampak pada semakin sempitnya zona sirkulasi air pendingin dan air baku untuk kebutuhan PLTGU Muara Karang yang bisa mengakibatkan semakin meningkatnya suhu air pendingin yang sekarang ini sudah mencapai 31,3 derajat Celcius.“Kalau temperatur naik, nanti kebutuhan bahan bakar jadi lebih banyak. Kalau naik 1 derajat Celcius saja, kita akan kehilangan 10 MW atau kira-kira kerugiannya sekitar Rp576 juta per hari per unit pembangkit [Muara Karang total 6 unit],” ujarnya.Kedua, reklamasi juga akan membuat sedimentasi pada muara Sungai Angke dan Sungai Karang yang tertutup oleh pulau-pulau reklamasi, sehingga secara konstruksi bisa mengganggu operasional PLTGU Muara Karang.Sebelumnya, berdasarkan Surat Dinas Tata Ruang DKI Jakarta pada 4 Maret 2011, rencananya reklamasi pantai akan mencakup lahan seluas 440 hektare dengan dua alternatif rencana reklamasi.Pertama akan meningkatkan suhu menjadi 33,15 derajat Celcius, sementara alternatif kedua akan meningkatkan suhu menjadi 33,95 derajat Celcius. Rencananya, akan ada 3 pulau yang lokasinya berdekatan langsung dengan pembangkit.“Tapi rencana yang dulu itu saat ini sudah batal, nanti akan ada rencana reklamasi baru. Bentuk pulau reklamasi akan berubah, dengan luas tetap. Reklamasinya sendiri belum tahu pastinya kapan,” ujarnya. (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper