JAKARTA: Pertumbuhan pasar otomotif Indonesia yang diproyeksikan konservatif pada tahun ini diyakini berimbas pada akumulasi omzet yang ditaksir hanya naik sekitar 7,94% menjadi Rp342,9 triliun.
Pada 2011, gambaran perolehan omzet dari kinerja bisnis otomotif mencapai Rp317,67 triliun. Omzet tersebut melonjak 48,1% dibandingkan dengan gambaran omzet pada tahun sebelumnya Rp214,5 triliun.
Namun, para pebisnis di industri ini menyatakan prognosa pertumbuhan omzet yang kurang mencolok dibandingkan dengan omzet pada tahun sebelumnya diyakini masih bisa berubah ke arah yang lebih positif.
“Semua perubahan [omzet otomotif] pada tahun ini tergantung pada banyak faktor,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman M. Rusdi kepada Bisnis hari ini.
Beberapa faktor itu di antaranya kekuatan likuiditas nasional menahan daya guncang kekeringan likuiditas global akibat krisis ekonomi Eropa dan AS yang berpotensi memberikan sentimen negatif terhadap aspek pembiayaan.
Selain itu, lanjutnya, perubahan faktor ekonomi makro seperti suku bunga, inflasi, harga minyak mentah, dan nilai tukar sepanjang 2012 juga dapat memicu fluktuasi pasar otomotif menjadi positif atau sebaliknya sehingga perlu terus diwaspadai. (sut)