Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BANK INFRASTRUKTUR: Kontraktor nilai belum mendesak

JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia menilai pembentukan bank Infrastruktur masih belum terlalu mendesak.

JAKARTA: Asosiasi Kontraktor Indonesia menilai pembentukan bank Infrastruktur masih belum terlalu mendesak.

 

Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto mengatakan saat ini yang perlu dibenahi untuk mendukung dunia konstruksi ialah menurunkan suku bunga pinjaman perbankan.Menurut Sudarto suku bunga bank komersil yang saat ini mencapai 12% hingga 13% ini masih terlalu tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Tiongkok, Singapura, dan Malaysia yang hanya berkisar 5% hingga 10%.“Ide pembentukan bank infrastruktur bagus, tapi masalah terpenting yang harus dibenahi saat ini ialah permasalahan suku bunga,” ujar Sudarto, akhir pekan.Apalagi, hampir seluruh anggota AKI merupakan kontraktor besar yang membutuhkan pembiayaan dari perbankan.Menurutnya, suku bunga ideal untuk infrastruktur berkisar di bawah 10% agar kontraktor dapat lebih berkembang.Pasalnya, tingginya suku bunga yang dibebankan tersebut, membuat banyak kontraktor lokal berpikir panjang sebelum menginvestasikan dananya untuk pembangunan infrastruktur.Walhasil banyak kontraktor yang lebih menggunakan dana internal perusahaan untuk pembiayaan infrastruktur, sementara biaya untuk pembangunan proyek sangat besar dan sebagian besar menggunakan pinjaman perbankan.Selain itu, dia juga meminta agar pemerintah memaksimalkan lembaga pendanaan pembiayaan infrastruktur yang telah terbentuk sebelumnya seperti PT Multi Sarana Infrastruktur dan PT Penjaminan Infrastruktur indonesia.Meski demikian, untuk pembiayaan jangka panjang, menurutnya pembentukan bank infrastruktur tersebut sangat penting untuk memperlancar pendaaan infrastruktur. Namun, harus ada garansi untuk memberikan suku bunga yang rendah.“Kalau suku bunganya sama dengan bank biasa  ya sama saja. Paling tidak bisa menjadi 9% untuk proyek infrastruktur.”Sementara itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan pembangunan bank infrastruktur tersebut penting untuk menambah opsi pembiayaan karena perbankan sulit mendanai pembiayaan jangka panjang.Sementara infrastruktur merupakan proyek yang membutuhkan pendanaan hingga lebih dari 20 tahun.“Bank Infrastruktur diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pembangunan di Indonesia.”Sebelumnya, Rabu kemarin Presiden Yudhoyono memimpin rapat kabinet terbatas yang membahas kesiapan pembentukan bank khusus yang menyediakan dana pembangunan infrastruktur.Dalam pengantar singkatnya, dia menyatakan kehadiran bank infrastruktur amat penting guna memastikan ketersediaan dana infrastruktur dalam rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan Indonesia (MP3EI). (Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro