JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan pembangunan jaringan jalan tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2) sepanjang 111 km dapat pada 2015.
Ruas jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 tersebut akan saling terhubung dari Bandara Soekarno Hatta, yang menyambung ke Kunciran, Serpong, Cinere, Jagorawi, Cimanggis, Cibitung, hingga Cilincing di Tanjung Priok
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Ghazali mengatakan ruas tol yang terbagi dalam enam bagian tersebut saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan, dan proses konstruksi. Bahkan ruas tol Cinere-Jagorawi seksi I Raya Bogor-Jagorawi sudah dioperasikan pada
Jumat, 27 Januari lalu.
“Target kami 2015 semuanya sudah bisa terselesaikan,” ucapnya akhir pekan.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan pembangunan ruas jalan tol lingkar luar ini merupakan bagian dari masterplan metropolitan priority area (MPA) tahun 2020 yang bertujuan meningkatkan kapasitas jalan di wilayah Jabodetabek.
Menurutnya dengan terbangunnya tol JORR2 endaraan dari kota-kota satelit seperti Bogor, Tenggerang, Depok, dan Bekasi tidak perlu melalui jalan tengah kota sehingga dapat mengurangi kepada lalu lintas di wilayah DKI Jakarta.
“Ini yang dicoba untuk ditangani agar kendaraan luar kota yang berjakarak jauh dan menengah tidak bercampur dengan kendaraan lokal sehingga dapat mengurangi kemacetan,” tuturnya.
Selain itu, JORR 2 ini juga dapat meningkatkan kapasitas jalan dan mendorong pengembangan kawasan pendukung di Jabodetabek sehingga dapat mengurangi aktivitas dan konsentrasi perekonomian yang terpusat di tengah kota.
Menurut Hermanto, pembangunan JORR 2 ini telah diatur dalam Perpres Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jabodetabek yang telah disahkan beberapa waktu lalu. Selain JORR 2, di dalam masterplan MPA Jabodetabek juga diatur mengenai enam ruas tol dalam kota.
Jalan Lingkar Luar Jakarta 2 meliputi ruas tol Cengkareng-Kunciran 15,2 km investasi Rp3,49 triliun dengan pemegang konsesi PT Marga Kunciran Cengkareng; Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km bernilai Rp2,62 triliun dengan investor PT Marga Trans Nusnatara; ruas Serpong-Cinere 10,14 km yang dimiliki PT Thiess dari Australia dan PT Waskita Karya nilai Rp2,21 triliun.
Kemudian akan tersambung ke Cinere-Jagorawi sepang 14,6 km dikerjakan PT Translingkar Kita Jaya nilai investasi Rp3,17 triliun ; tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 25,4 km yang digarap Grup Bakrie dan Plus dari Malaysia dengan investasi Rp 4,5 triliun; hingga Cibitung-Cilincing sepanjang 34,5 km bernilai Rp4,22 triliun dengan pemegang konsesi Malaysia Trading Development (MTD) dan Nusa Cipta.
Direktur Utama PT Marga Trans Nusantara Agus Suharyanto menargetkan seluruh pembebasan lahan dirampungkan pada akhir 2012 sehingga konstruksi dapat dimulai pada awal 2013.
“Operasinya tol ini kami harapkan bsia mulai pada 2014 karena selama 2013 difokuskan untuk kegiatan konstruksi,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh Direktu Utama PT Marga Kunciran Cengkareng Saut Simatupang yang menargetkan pada 2013 proses konstruksi dapat dimulai setelah terselesaikannya pemebebasan lahan pada 2012. sehingga 2014 kedua tol tersebut dapat dioperasikan secara bersamaan.
Sementara itu, Direktu Utama PT Direktur Utama PT Translingkar Kita Jaya mengatakan setelah diresmikannya ruas tol Cinere-Jagorawi seksi I, akan dilanjutkan pembangunan seksi II Raya Bogor-Kukusan sepanjang 5,5 km yang saat ini dalam proses pembebasan lahan.
Dia berharap pertengahan tahun pembebasan tanah yang sudah mencapai 34,8% tersebut telah rampung sehingga konstruksi segera dimulai dan ditargetkan selesai pada akhir 2013. Adapun seksi III Kukusan-Cienere sepanjang 5,44 km ditargetkan selesai pertengahan 2014.(sut)