Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AUDIT JEMBATAN: Awas, Tujuh Jembatan Besar Kritis

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum telah memulai proses audit teknis spesifik terhadap tujuh jembatan bentang panjang di Indonesia yang dinilai kritis.Ketujuh jembatan tersebut adalah Rumbai Jaya (Riau), Siak Tiga (Riau), Batang Hari (Jambi), Musi II

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum telah memulai proses audit teknis spesifik terhadap tujuh jembatan bentang panjang di Indonesia yang dinilai kritis.Ketujuh jembatan tersebut adalah Rumbai Jaya (Riau), Siak Tiga (Riau), Batang Hari (Jambi), Musi II (Sumatra Selatan), Talumolo (Gorontalo), Mahakam (Kalimantan Timur), dan jembatan Barito (Kalimantan Selatan).Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan pemeliharaan rutin sebetulnya terus dilaksanaan tetapi ada beberapa jembatan yang perlu mendapatkan audit teknis secara detail untuk penanganan yang lebih sistematis.Setidaknya ada 80 jembatan panjang yang nantinya akan diperiksa secara menyeluruh mulai dari kekuatan material dan konstruksi jembatan, keutuhan baut dan pengait, serta pemeriksaan terhadap konsultan perencana.Namun, pada tahap pertama tim audit PU telah mulai mengaudit tujuh jembatan yang berdasarkan data dan pemeriksaan rutin PU kondisinya dianggap kritis. Kondisi kritis tidak melulu dilihat dari segi usia tetapi juga kondisi di lapangan.Misalnya, untuk jembatan Siak Tiga yang meskipun baru diresmikan pada akhir 2011, tetapi ada bagian yang harus dilihat dan diperbaiki dari sisi struktur. Selain itu, jembatan Barito yang diresmikan pada 1997 telah dianggap rawan mengingat kondisi yang bergoyang setiap kali dilalui truk besar.“Ini baru yang tahap pertama. Setelah ini diteruskan yang lain, ada 80 jembatan yang semua siap diaudit. Tidak ada dana khusus, karena telah masuk dalam anggaran pemeliharaan rutin dan berkala.”Dia menargetkan hasil rekomendasi detail terhadap jembatan itu dapat diselesaikan pekan  depan. “Proses audit tujuh jembatan dimulai sejak minggu lalu, mudah-mudahan minggu depan sudah menjadi rekomendasi detail,” ujarnya dihubungi Bisnis Selasa 24 Januari 2012.Tim yang menyusun tersebut nantinya memberikan rekomendasi kondisi detail jembatan, mulai dari yang masih layak dan aman hingga bagian yang dianggap mendesak perlu mendapatkan perbaikan khusus.Terkait dengan jembatan Ampera di Palembang, Sumsel yang sempat terbakar beberapa waktu lalu, menurutnya, belum masuk dalam tujuh jembatan yang mendesak perlu diaudit karena sudah ada penanganan khusus, selain telah membatasi jumlah truk batu bara yang melaluinya.“Tapi ini masih kami periksa terus kondisinya dan juga rutin pemeliharaan. Musi dua justru yang dilihat kondisinya lebih krusial.”PU mencatat saat ini terdapat 89.000 unit jembatan dengan panjang ekuivalen 1.050 km baik yang permanen maupun yang masih bersifat lintasan basah. Di ruas jalan nasional, terdapat 21.371 unit jembatan dengan panjang ekuivalen 397 km.Paling tidak terdapat 20.910 unit jembatan dengan ekuivalen 397 km yang berada pada sistem jaringan jalan utama.Dari seluruh jembatan, Indonesia hanya memiliki tiga  jembatan gantung, yakni jembatan Memberamo di Papua dengan bentang utama 235 meter, jembatan Barito di Kalimantan Selatan dengan bentang utama 240 meter, dan Jembatan Kutai Kartanegera (Kalimantan Timur) bentang utama 270 meter yang telah runtuh 26 November 2011.(bas)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper