Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wintermar Offshore Marine bersiap tambah 15 kapal supply vessels

JAKARTA: PT Wintermar Offshore Marine Tbk, perusahaan perkapalan di bidang minyak dan gas bumi, bersiap menambah 15 kapal supply vessels dalam 2 tahun mendatang, untuk memperluas layanan infrastruktur perseroan di bidang industri minyak dan gas di Tanah

JAKARTA: PT Wintermar Offshore Marine Tbk, perusahaan perkapalan di bidang minyak dan gas bumi, bersiap menambah 15 kapal supply vessels dalam 2 tahun mendatang, untuk memperluas layanan infrastruktur perseroan di bidang industri minyak dan gas di Tanah Air.

 

Penambahan 15 armada itu sejalan dengan pinjaman jangka panjang sebesar US$45 juta yang diperoleh dari International Finance Corporation (IFC).

 

Managing Director PT Wintermar Offshore Marine Tbk Sugiman Layanto mengatakan pembiayaan yang diberikan IFC itu akan digunakan untuk menambah 15 armada supply vessels dalam 2 tahun mendatang.

 

Dengan adanya penambahan armada tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa mendukung aktifitas eksplorasi dan pengembangan lapangan migas di laut lepas, terutama di kawasan Indonesia bagian timur.

 

Apalagi, imbuhnya, aktifitas industri migas di laut lepas terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam 12 bulan terakhir, sejalan dengan peningkatan kebutuhan energi di Indonesia.

 

“Hal ini juga yang memicu peningkatan permintaan offshore support vessel berbendera Indonesia. Pembiayaan dari IFC ini tentunya bisa mendukung kami memenuhi kebutuhan infrastruktur pendukung industri migas di Tanah Air,” ujarnya, Selasa 10 Januari.

 

Saat ini, imbuhnya, Wintermar memiliki 65 armada kapal, kru, peralatan, dan perlengkapan transportasi, serta layanan terpadu seperti anchor handling, towing, dan penyambungan offshore rigs.

 

Pek Swan Layanto, Head of Corporate Planing Departement Wintermar, menjelaskan dari total dana US$45 juta yang dikucurkan IFC tersebut akan digunakan untuk menambah delapan kapal jenis supply vessels pada tahun ini.

 

“Dengan penambahan armada ini, tentunya kami bisa lebih optimal melayani industri migas, khususnya di laut lepas. Kami berharap pendapatan perusahaan juga bisa meningkat 20%--30% pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya.

 

Menurutnya, bunga yang dikenakan IFC kepada Wintermar sangat rasional, yakni rata-rata di bawah 6% dengan tenor selama 7 tahun.

 

Di sisi lain, dia menambahkan pendapatan perseroan pada tahun lalu, bisa lebih dari Rp900 miliar karena semakin membaiknya industri migas di Indonesia, serta didorong selisih kurs yang membuat kinerja perseroan makin positif.

 

Rachel Robbins, Vice President and General Councel IFC, pinjaman pendanaan yang diberikan kepada Wintermar merupakan bagian dari komitmen lembaga pembiayaan tersebut untuk mendukung percepatan pengembangan infrastruktur di sektor migas.

 

“Peningkatan kualitas infrastruktur migas itu sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” katanya.

 

Country Manager IFC Sarvesh Suri menambahkan selain kepada Wintermar, IFC juga telah menganggarkan dana sekitar US$500 juta untuk menunjang kegiatan pembangunan infrastruktur lainnya di Indonesia.

 

“Seperti tahun lalu [2011], IFC juga sudah menganggarkan dana sekitar US$500 juta untuk membantu pembiayaan di bidang infrastruktur,” ujarnya. (ea)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper