Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revitalisasi pasar tradisional akan dibiayai Rp800 juta/unit

JAKARTA: Pemerintah mengharapkan program revitalisasi pasar tradisional di bebagai daerah yang difasilitasi dengan pembiayaan sebesar Rp800 juta per unit bisa berkembang sekitar 5-10 tahun mendatang.Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian

JAKARTA: Pemerintah mengharapkan program revitalisasi pasar tradisional di bebagai daerah yang difasilitasi dengan pembiayaan sebesar Rp800 juta per unit bisa berkembang sekitar 5-10 tahun mendatang.Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, Neddy Rafinaldy, mengemukakan pasar yang dibangun dari anggaran APBN tersebut hendaknya bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).”Pasar itu kami harapkan bisa menjadi media transaksi aktif dan efektif bagi peningkatan PAD setiap pemerintah kabupaten/kota terkait. Inilah yang menjadi sasaran pemerintah,” ujar Neddy Rafinaldy Halim kepada Bisnis (Rabu, 23 November 2011).Dalam program pengembangan pasar tradisional yang dilaksanakan Kementerian Koperasi dan UKM, memprioritaskan di daerah yang belum memiliki fasilitas tersebut. Dengan demikian bisa menampung kegiatan usaha pelaku usaha mikro.Sekaligus menjadi pusat perdagangan pelaku usaha mikro lainnya yang selama ini tidak memiliki lokasi pasti. Pembangunan pasar tersebut dengan arsitektur sederhana, yakni dilengkapi sekitar 25 kios dan dua unit los.Menurut Neddy, karena orientasi pendirian pasar tradisional juga untuk memperkuat kinerja koperasi, maka yang dipercayakan menjadi pengelola pasar adalah unit koperasi setempat yang memiliki anggota sebagai pelaku usaha mikro.”Kementerian Koperasi dan UKM sangat concerrn membantu pedagang di pasar yang sampai saat ini tidak memiliki fasilitas dan infrastruktur sebagaimana layaknya pasar. Dengan kehadiran pasar itu, pedagang dan konsumen bisa lebih lama bertransaksi.”Pasar tradisional atas fasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM hingga 2010 sebanyak 246 unit. Pada tahun ini ditargetkan penambahan sebanyak 36 unit. Meski bangunannya sederhana, akan tetapi unsur kenyamanan dan keamanan tetap jadi prioritas.”Dengan kondisi pasar yang compang-camping dan kotor, bukan hanya konsumen yang tidak betah. Pedagang juga dipastikan enggan lama berjualan. Dilengkapi atap dan fasilitas lain layaknya pasar bersih, pelaku usaha bisa berjualan lebih lama, sekaligus mengundang kehadiran konsumen,” papar Neddy Rafinaldy Halim.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper