Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jembatan Selat Sunda diprediksi dapat bertahan 2 abad

JAKARTA: Daya kekuatan megaproyek Jembatan Selat Sunda sepanjang 29 km yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera diprediksi dapat bertahan hingga 200 tahun.“Tapi bukan berarti langsung ambruk ketika masanya telah habis,” ujar

JAKARTA: Daya kekuatan megaproyek Jembatan Selat Sunda sepanjang 29 km yang akan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera diprediksi dapat bertahan hingga 200 tahun.“Tapi bukan berarti langsung ambruk ketika masanya telah habis,” ujar Perencana Desainer Jembatan Selat Sunda Prof DR Wiratman Wangsadinata, pekan lalu.Menurut Wiratman, mega proyek tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi jembatan gantung ultra panjang, dimana jembatan tersebut akan digantung di atas perairan Selat Sunda dengan menggunakan bahan dasar baja mutu tinggi.Rencananya, pembangunan jembatan yang menelan dana hingga Rp150 triliun ini akan dimulai pada 2014 dengan waktu pengerjaan selama 10 tahun. “Tapi kalau ada dana yang tersedia di depan bisa lebih cepat walau memang sebetulnya berat untuk cash flow jadi ngga mungkin juga lebih cepat dari 10 tahun,” kata dia.Hal tersebut karena JSS terdiri dari 5 seksi pengerjaan, yakni seksi I, III, dan V merupakan pembangunan jembatan beton biasa, seksi II dan IV pembangunan jembatan ultra panjang yang menggunakan bahan dasar baja.”Pembangunannya harus melangkahi 2 palung yang dalam karena itu jalur pelayaran international, sehingga harus detail dan teliti.”Tunggu perpresHingga saat ini pembangunan megaproyek tersebut masih menunggu penandatangan peraturan presiden (perpres).Setelah perpres ditandatangani, dilanjutkan dengan proses pendahuluan desain atau desain yang bersifat sementara dengan target pengerjaan 2 tahun.Dengan demikian, pada 2014 pemerintah dapat memulainya dengan peletakan batu pertama. Dengan waktu pengerjaan selama 10 tahun, maka pada 2025 jembatan telah dapat dipergunakan.Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan pemerintah menargetkan akhir tahun Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan mengeluarkan perpres JSS, dimana saat ini perpres tersebut masih di Sekretariat Kabinet (Setkab).Dituturkan olehnya peraturan tersebut sebelumnya sempat diubah karena adanya pernyataan bahwa pengembangan JSS harus sesuai dengan Kawasan Strategi Nasional di Selat Sunda, padahal saat ini kawasan tersebut masih dalam proses.“Akhir tahun ini (2011) dikeluarkan. Sebelumnya ada perubahan di Perpres, pernyataan ini base on pada sesuatu yang belum jadi. Lalu kita hapus dan ganti menjadi RTRW Nasional saja.” (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper