Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Chandra Asri terpelanting 32%

JAKARTA: Laba bersih perusahaan petrokimia terintegrasi di bawah kendali pengusaha Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada periode 9 bulan pertama tahun ini tergerus sebesar 32,34%.Laba bersih perseroan dilaporkan turun menjadi US$13,14

JAKARTA: Laba bersih perusahaan petrokimia terintegrasi di bawah kendali pengusaha Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada periode 9 bulan pertama tahun ini tergerus sebesar 32,34%.Laba bersih perseroan dilaporkan turun menjadi US$13,14 juta dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu US$19,42 juta.Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September, penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 32,46% menjadi US$1,65 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,25 miliar.Meski perolehan laba bersih turun, pendapatan bersih perseroan dilaporkan naik 31,32% menjadi US$1,75 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu US$1,33 miliar.Pada perdagangan, hari ini, harga saham emiten berkode TPIA itu ditutup melemah 75 poin atau -2,56% pada level Rp2.850 per saham. Harga tersebut membentuk kapitalisasi pasarnya Rp8,74 triliun dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earnings ratio/PER) sebanyak 5,96 kali.Corporate Secretary & Investor Relations Director Chandra Asri Suryandi sebelumnya mengatakan penurunan kinerja perseroan sepanjang kuartal ketiga tahun ini tidak terlepas dari situasi perekonomian global yang fluktuatif akibat krisis utang Eropa dan Amerika."Kalau dibandingkan dengan semester I cukup terpengaruh. Pelemahan margin laba usaha sekitar 10%, tapi secara volume ada efek lebaran selama 2 minggu tidak bisa kirim karena ada ketentuan pengiriman logistik," katanya.Per September, penjualan lokal Chandra Asri mencapai US$1,19 miliar yang terdiri atas penjualan polyolefin US$833,51 juta, styrene monomer US$203,70 juta, dan olefin US$160,98 juta. Sementara jumlah penjualan luar negeri sebesar US$546,81 juta yang terdiri atas Olefin US$410,02 juta, styrene monomer US$120,94 juta, dan polyolefin US$15,85 juta. (faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper