Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban biaya energi hantui keuntungan Siam Cement

JAKARTA: Siam Cement Group, perusahaan konglomerasi asal Thailand menunjukan peningkatan pendapatan penjualan sebesar 25% dibandingkan dengan periode tahun lalu dalam 9 bulan pertama tahun ini atau tercatat sebesar US$9,35 miliar.Namun dibandingkan dengan

JAKARTA: Siam Cement Group, perusahaan konglomerasi asal Thailand menunjukan peningkatan pendapatan penjualan sebesar 25% dibandingkan dengan periode tahun lalu dalam 9 bulan pertama tahun ini atau tercatat sebesar US$9,35 miliar.Namun dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, keuntungan SCG Cement justru turun 2%.Presiden Direktur dan CEO SCG Kan Trakulhoon dalam siaran pers yang diterima Bisnis hari ini menjelaskan kenaikan pendapatan terutama ditopang dari kenaikan volume dan harga produk di seluruh unit usaha.Hal ini menunjukan bahwa banjir yang tengah melanda sebagian besar wilayah Thailand tidak berdampak signifikan terhadap performa perusahaan.  Keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam periode tahun ini pun menunjukkan peningkatan sebesar 16% dibandingkan tahun lalu yakni sebesar US$802,6 juta, kenaikan yang tinggi berkat pertumbuhan SCG Cement dan SCG Chemicals.Sementara pendapatan perusahaan dari hasil penjualan pada kuartal ketiga tahun ini sebesar US$3.142 juta atau meningkat 19% dibandingkan pendapatan tahun lalu.Tercatat keuntungan perusahaan sebesar US$245,9 juta atau naik 13% dibandingkan dengan keuntungan pada tahun lalu yang berasal dari proses divestasi pada SCG Chemical,” ujar Kan.Bila dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu, pendapatan SCG di kuartal yang sama pada tahun ini relatif sama dari total penjualan. Sedangkan total keuntungan kuartal ketiga SCG tahun ini menurun sebesar 2%.“Ini disebabkan harga energi yang tinggi di SCG Cement dan rendahnya hasil deviden dari SCG Investment.”Sedangkan untuk bisnis SCG di pasar Asean kecuali Thailand, pendapatan dari hasil penjualan 9 bulan pertama 2011 adalah US$595 juta atau meningkat 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun yang lalu. “Ini merupakan 6% dari total penjualan SCG.”Total aset yang dimiliki SCG di kawasan Asean per 30 September 2011, sebesar US$1,47 miliar, dan merupakan 12% dari seluruh aset yang dimiliki oleh SCG.Kan menambahkan perusahaannya akan terus memacu visi perusahaan untuk menjadi pemimpin bisnis yang sustainable di Asean pada 2015. Untuk itulah, SCG akan agresif mengembangkan bisnis di negara-negara ASEAN. “Terutama di negara-negara strategis Vietnam, Filipina, dan Indonesia.”Seperti diketahui sebelumnya, SCG telah mengakuisisi 30% saham ekuitas perusahaan Petrokimia terintegrasi di Indonesia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) dengan pembelian saham senilai Rp3,76 triliun atau sekitar US$450 jutaMenurut dia, Investasi ini merupakan kunci utama merepresentasikan visi strategis SCG menjadi pemimpin bisnis yang berkelanjutan di kawasan Asean.Berkaitan dengan banjir yang saat ini melanda sebagian wilayah Thailand, SCG berencana mempercepat produksi material bahan bahan bangunan untuk memenuhi permintaan setelah musibah banjir berakhir.Dengan menyediakan konsultasi Home Repair Clinic untuk korban banjir, dan memberikan penawaran diskon spesial untuk produk bahan-bahan bangunan,khususnya untuk daerah yang terkena dampak banjir. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper