JAKARTA: Setiap tahunya selisih antara pertumbuhan rumah dengan jumlah masyarakat yang membutuhkan rumah selalu bertambah sekitar 600.000-800.000 rumah.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan selisih tersebut terjadi karena adanya ketidakimbangan antara pertumbuhan penduduk dengan jumlah pemukiman yang layak huni.
"Backlok di Indonesia masih sangat banyak. Saban tahun selalu bertambah 600.000 hingga 800.000 rumah," ujar Menteri usai memperingati Hari Habitat Dunia di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum hari ini.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PU Budi Yuwono mengatakan untuk mengatasi hal tersebut, PU telah memiliki berbagai program diantaranya pembangunan Rusunawa. Dimana pada 2014 ditaergetkan akan terbangun sebanyak 270 Twinblock secara multiyears dengan investasi sebesar Rp12 miliar per Twin block.
Selain itu PU juga melakukan perbaikan kawasan kumuh perkotaan dengan membangun infrastruktur pemukiman di kawasan kumuh dan masyarakat berpenghasilan rendah di sebanyak 270 kawasan. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) di 8.803 desa, serta pengembangan kawasan agropolitan, minapolitan, dan Kota Terpadu mandiri di 205 kawasan.
Hari habitat dunia adalah peringatan tahunan yang diperingati sejak 1986. Hari habitat Dunia ditetapkan dalam sidang Umum PBB 1985 yang jatuh pada Senin pertama Oktober untuk memikirkan mengenai kondisi permukiman dunia dan hak atas hunian layak serta mengingatkan dunia akan tanggung jawab bersama untuk masa depan permukiman yang lebih baik. (sut)