JAKARTA: Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) resmi keluar dari forum internasional untuk kelestarian komoditas minyak kelapa sawit, Roundtable on Sustainable Palm Oil, akhir pekan ini.
RSPO menyesalkan keluarnya asosiasi yang mewakili seluruh pengusaha sawit dari negara yang menjadi produsen terbesar crude palm oil (CPO) ini.
"Namun, kami menerima keputusan tersebut karena keanggotaan RSPO yang memang bersifat suka rela bagi setiap organisasi. Kami berterima kasih dengan kontribusi Gapki dalam mempromosikan kelapa sawit yang berkelanjutan dan peran serta aktifnya untuk visi ke depan bersama," tulis keterangan publik yang dalam situs RSPO hari ini.
Gapki resmi keluar dari keanggotaan RSPO per 30 September 2011. Hingga kini, belum ada keterangan pasti terkait alasan keluarnya Gapki dari forum yang terbesar yang selama ini mendorong aktivitas perkebunan sawit yang berkelanjutan.
Dalam situs RSPO, sekretariat forum tersebut kini tengah berupaya untuk mencari perwakilan sementara untuk pekebun sawit dari Indonesia dalam struktur pengurus eksekutif RSPO sampai dengan pemilihan pengurus baru pada general assembly RSPO November mendatang.
"RSPO memahami kepentingan Indonesia untuk terus berkembang dan kami meyakini komitmen Indonesia untuk mengawal perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan."
Indonesia, dalam situs RSPO, dianggap telah mencapai standar kelas dunia dan bisa menjadi salah satu contoh terobosan baru dalam praktik perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. (arh)