Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin air bersih perpipaan di ibu kota yang dipasok oleh PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonniser Jaya aman dari bakteri e-coli sehingga tidak perlu dikhawatirkan untuk dikonsumsi.
 
Gubernur DKI Jakarta Fuazi Bowo mengatakan air besih yang didistibusikan oleh dua operator Aetra dan Palyja kepada seluruh warga harus benar-benar memenuhi standar keamanan untuk dikonsumsi dan tentunya bebas dari bakteri escherichia coli (e-coli).
 
“Perusahan Daerah Air Minum DKI Jakarta bekerja sama dengan Aetra dan Palyja mengambil sampel air secara acak untuk pengecekan tingkat kesehatan air dan hasilnya selalu baik. Jadi yang jelas air PAM Jaya dipastikan aman,” katanya di Jakarta hari ini.
 
Fauzi mengatakan hal itu menanggapai pernyataan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Bekasi bahwa air Kali Bekasi yang bercampur dengan air dari bendungan Jatiluhur untuk air baku PDAM Jaya tercemar e-coli.
 
Pernyataan itu, lanjutnya, tidak didukung dengan data lokasi mana yang tercemar bakteri e-coli dan juga tidak ada kepastian bahwa lokasi yang tercemar itu untuk memasok air baku ke Jakarta.
 
Menurut dia, informasi mengenai kondisi air Kali Bekasi dan air baku yang mengalir ke Jakarta untuk menjadi pertimbangan dalam pengolahannya menjadi air bersih sehingga benar-benar terjamin keamanannya untuk dikonsumsi.
 
Tentu, lanjutnya, jika ternyata air baku tersebut mengandung bakteri, maka air baku tersebut akan diproses sebelum disalurkan melalui pipa air distribusi ke rumah-rumah warga.
 
“Dengan demikian, air yang sudah keluar dari proses produksi di operator, maka Aetra dan Palyja menjamin sudah aman di konsumsi oleh warga. Walaupun air tetap harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum,” katanya.
 
Sementara itu, Corporation Communication Head Palyja Meyritha Maryanie mengatakan pihaknya menjamin air bersih yang diterima pelanggannya sangat aman dari bakteri e-coli. 
 
Sebab ada persyaratan sesuai dengan Peraturan Kementerian Kesehatan No.492/2010 tentang Persyaratan air sehat yang salah satunya mengharuskan setiap titik-titik pipa distribusi air bersih harus ada chlorine yang berfungsi membunuh bakteri, termasuk bakteri e-coli. 
 
“Sesuai parameter dalam Permenkes tersebut, kami 100% memenuhi persyaratan yang ditetapkan, termasuk chlorine. Selain itu, sebelum didistribusikan air ke pelanggan, air baku diolah di instalasi pengolahan air Pejompongan dengan teknologi yang canggih,” katanya.
 
Menurut Corporate Secretary Aetra Joshua L. Tobing pihaknya menjamin air bersih yang dialirkan ke para pelanggan sudah aman dari bakteri karena melalui proses uji laboratorium.
 
“Kami harus memenuhi persyaratan air bersih yang salah satunya tidak boleh mengandung bakteri e-clok, sebelum didistribusikan kepada pelanggan untuk dikonsumsi,” tegasnya.
 
Sebelumnya, Direktur Air Baku PDAM Tirta Bhagasasi Wahyu Prihantono mengatakan sejumlah bakteri e-coli mencemari air baku untuk Jakarta, sama seperti bakteri yang diterima Bekasi yang berasal dari Kali Bekasi. 
 
Sebab, lanjutnya, kualitas air Kali Bekasi semakin parah setelah terungkap bahwa kali itu setiap malam menerima gelontoran tinja dari mobil-mobil tangki, sejak instalasi pengolahan limbah tinja di TPA Sumur Batu ditutup sementara karena dilakukan perbaikan. (ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper