Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi konstruksi 2012 diyakini tumbuh 20%

JAKARTA: Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Soeharsojo memprediksi realisasi investasi sektor konstruksi nasional pada tahun depan bisa mencapai sekitar lebih dari Rp650 triliun, atau tumbuh sebesar hingga 20% dibandingkan realisasi

JAKARTA: Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia Soeharsojo memprediksi realisasi investasi sektor konstruksi nasional pada tahun depan bisa mencapai sekitar lebih dari Rp650 triliun, atau tumbuh sebesar hingga 20% dibandingkan realisasi tahun ini yang dipatok mencapai Rp555 triliun.Capaian tersebut diharapkan bisa berkontribusi sebesar 10-12% pada produk domestik bruto (PDB) nasional tahun depan. Tahun ini kontribusi sektor konstruksi diperkirakan mencapai 10% dari PDB nasional, sehingga diharapkan tahun kontribusinya naik sebesar 2% nya.Menurut Soeharsojo dengan target tersebut, diharapkan sektor konstruksi bisa menjadi lima besar penyumbang utama pada PDB nasional tahun depan. "Saya perkirakan konstruksi bisa menempati urutan ke lima dari sembilan sektor utama penyumbang PDB nasional di 2012," ujar Soeharsojo hari ini.Hal tersebut, katanya, dinilai dari adanya peningkatan program dibidang infrastruktur lebih dari 10% tahun depan. Meski demikian, lanjutnya, capaian realisasi tersebut sangat tergantung dari upaya pemerintah mengantisipasi dan  menghadapi hambatan dibidang pendukung infrastruktur, terutama di pembebasan lahan, dan kebijakan pendukung pelaksanaan pembangunan lainnya. Jika tidak, maka menurut Soeharsojo target-target tersebut tidak akan terealisasi."Contohnya UU lahan segera dirampungkan, dan kebijakan terkait pelaksanaan pembangunan baik berupa Perpres, PP ataupun Permen harus dipercepat penerbitannya agar investor cepat masuk ke sektor konstruksi ini," tambahnya.Disamping, dia menambahkan penyerapan tenaga kerja sektor tersebut juga akan tumbuh signifikan tahun depan dengan adanya program percepatan pembangunan infrastruktur tersebut.Saat ini saja, jelasnya, ada sebanyak 5,7 juta tenaga kerja disektor konstruksi, dimana 5,3%nya merupakan angkatan kerja nasional. Apalagi, dengan tumbuhnya sektor tersebut, maka sektor pendukung infrastruktur lainnya juga akan ikut tumbuh karena bidang konstruksi mempunyai keterkaitan terhadap pertumbuhan sektor pendukung lainnya yang memanfaatkan produk sektor konstrksi. Misalnya saja sektor pengangkutan, dan komunikasi.Tahun ini, sektor Konstruksi memainkan peran yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan perkiraan konstribusi sebesar Rp555 triliun atau sekitar 10% pada PDB nasional maka sektor konstruksi menjadi urutan ke enam dari sembilan sektor utama penyumbang PDB Nasional.Sebelumnya, Kepala Badan Pembina Konstruksi Kementerian Pekejeraan Umum Bambang Goeritno mengatakan target kapitalisasi proyek-proyek konstruksi mulai 2011 hingga 2014 dari sumber pemerintah ditargetkan mencapai Rpl.200 triliun.  Sementara kapitalisasi pelaku konstruksi nasional baru mencapai 40% dari total potensi yang ada. Padahal, pelaku jasa konstruksi nasional di Indonesia ada sebanyak 90% dari total pelaku yang ada. Selain itu, sekitar 60% dari pasar konstruksi domestik dikuasai badan usaha kualifikasi besar, termasuk badan usaha asing yang jumlahnya hanya 1%. Sementara di Indonesia sendiri ada sekitar 1.500 badan usaha jasa konstruksi.Artinya, peluang untuk meningkatkan kapitalisasi pelaku domestik akan lebih besar tahun depan, jika pertumbuhan sektor infrastruktur juga ikut meningkat. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper