JAKARTA: Permasalahan lahan yang selama ini mengganjal proses pembangunan tol tampaknya tidak akan menjadi persoalan yang signifikan dalam pembangunan 6 ruas tol dalam kota sepanjang 67,74 km yang rencananya akan dibangun dalam 2 tahun ke depan.Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan keenam ruas tol yang berbentuk melingkar dan tersambung satu dan lainnya tersebut nantinya akan dibuat dalam format jalan layang sehingga tidak membutuhkan banyak lahan.Sebetulnya, panjang keseluruhan 6 ruas tol tersebut 75 km, tetapi 67,74 km dibangun dalam bentuk melayang sehingga hanya 7,24 km jalan yang membutuhkan lahan masyarakat. "Semua melayang di dalam kota. Nggak banyak [lahan] yang akan dibebaskan," katanya, hari ini.Dengan format melayang tersebut, ruas tol dalam kota diharapkan mampu menekan kepadatan lalu lintas yang menjadi masalah penting di kota Jakarta dan proses konstruksinya pun dapat segera berlangsung.Sementara itu, terkait adanya jalur prioritas untuk transportasi umum, Hermanto mengatakan nantinya akan dibentuk 12 titik pemberhentian (shelter) bus sehingga masyarakat bisa naik dari bawah ke atas untuk menaiki kendaraan umum yang masuk dalam jalur tol."Meski bentuknya tol dan melayang, masyarakat tetap bisa naik untuk angkutan umum. Ini inovasi kami untuk tetap melayani masyarakat," ucapnya.Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Ghazaly mengatakan saat ini pihaknya masih membuka tender prakualifikasi 6 ruas tol dengan nilai investasi Rp40,02 triliun.Sejak dibuka pada pekan pertama bulan ini hingga akhir pekan lalu, diakui olehnya terdapat sedikitnya 20 konsorsium yang menunjukan niatnya mengikuti proses tender tol dalam kota dengan mengambil formulir lelang prakualifikasi enam ruas tol. (tw)
6 Tol dalam kota akan dibuat format jalan layang
JAKARTA: Permasalahan lahan yang selama ini mengganjal proses pembangunan tol tampaknya tidak akan menjadi persoalan yang signifikan dalam pembangunan 6 ruas tol dalam kota sepanjang 67,74 km yang rencananya akan dibangun dalam 2 tahun ke depan.Wakil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhina Wulandari
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

11 menit yang lalu
BGN: Korban Keracunan Makan Bergizi Gratis Bakal Ditanggung Asuransi
51 menit yang lalu
Thailand Baru Ajukan Proposal Negosiasi Tarif Resiprokal ke AS

1 jam yang lalu
Rombongan Pertama Jemaah Haji Khusus Tiba di Madinah
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
