Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maersk-Pelindo II bermitra di Kalibaru

KOPENHAGEN: PT Pelabuhan Indonesia II menjalin kemitraan dengan AP Moller-Maersk Group yang berbasis di Denmark untuk mendukung pengoperasian terminal peti kemas di Kalibaru kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia

KOPENHAGEN: PT Pelabuhan Indonesia II menjalin kemitraan dengan AP Moller-Maersk Group yang berbasis di Denmark untuk mendukung pengoperasian terminal peti kemas di Kalibaru kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Richard Joost Lino mengatakan pelibatan korporasi global itu guna memperoleh dukungan konsultasi dalam mengangkat efisiensi operasional di salah satu fasilitas terminal milik BUMN itu."Kami mengajak shipping lines untuk mengangkat value sekaligus kami butuh partner asing untuk membangun terminal baru itu," katanya seusai menandatangani kesepakatan bersama antara Pelindo II dan AP Moller-Maersk, Kamis waktu setempat.Penandatanganan kesepakatan kerja sama itu dilakukan oleh Richard Joost Lino yang mewakili Pelindo II dengan CEO AP Moller-Maersk Group Nils Smedergaard Andersen yang disaksikan Duta Besar RI untuk Denmark dan Lituania Abdurrahman Saleh.AP Moller-Maersk memiliki sekitar 1.100 perusahaan di seluruh dunia dengan enam bisnis utama, salah satunya pengelolaan terminal. Di bawah nama AP Moller (APM) Terminal, AP Moller-Maersk menawarkan layanan terintegrasi di 50 pelabuhan dengan 22.000 karyawan yang tersebar di 64 negara.Lino menyatakan kesepakatan kerja sama itu merupakan kelanjutan dari kerja sama yang dibuat sebelumnya antara Pelindo II dan APM Terminal untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas kepelabuhanan dalam segala aspek di kalibaru Tanjung Priok Jakarta.Dia menjelaskan Pelindo II membutuhkan dukungan perusahaan pelayaran global di fasilitas kepelabuhanan baru di Jakarta guna menjamin kapastian kedatangan kapal peti kemas besar sekelas Maersk."Tidak ada added value yang bisa ditambah kalau kerja sama dengan DP World dan HPH [Hutchison Port Holding] karena status kita sama sebagai operator pelabuhan," ungkap dia.Lino menjelaskan Indonesia memerlukan terminal baru yang bisa menampung minimal 6 juta TEUs-7 juta TEUs mulai 2015, atau 15 juta TEUs tambahan kapasitas pada 2020.Sampai saat ini, lima dari enam pelabuhan besar di Indonesia yang salah satunya Pelabuhan Tanjung Priok menangani sekitar 90% dari lalu lintas peti kemas nusantara.Kondisi itu, imbuh dia, menyebabkan pelabuhan beroperasi di atas kapasitas, mengurangi efisiensi hingga menambah biaya logistik.CEO AP Moller-Maersk Group Nils Smedergaard Andersen menyatakan kerja sama dengan Pelindo II untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Priok khususnya di terminal Kalibaru merupakan langkah awal masuk di bisnis pelabuhan di Indonesia."Kami berharap proses tender [Kalibaru] yang dilakukan pemerintah Indonesia bisa cepat selesai," katanya.Selain itu, dia menyatakan pihaknya akan membantu meningkatkan aktivitas pelayaran di Indonesia karena lalu lintas barang sudah sangat jenuh terutama di Jakarta.Pada April 2011, Andersen telah menyatakan minat mendalam untuk memperluas bisnisnya di Indonesia saat bertemu bertemu dengan Wakil Presiden Boediono didampingi Menhub Freddy Numberi.APM Terminal, operator pelabuhan milik AP Moller-Maersk, telah menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk memfasilitasi investasi infrastruktur.Peran aktif AP Moller Maersk dalam mengembangkan komunitas itu mengarah dan minat dalam berinvestasi di masa depan.AP Moller-Maersk Group telah hadir di Indonesia sejak 1958, yang beroperasi melalui jalur pengiriman Maersk Line, Safmarine & MCC Transport dan Damco.Kementerian Perhubungan telah menggelar tender prakualifikasi pembangunan dan pengoperasian terminal Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok tahap pertama dengan investasi sekitar Rp11,7 triliun.Terminal baru itu diharapkan mulai beroperasi pada 2015 dengan proyeksi tahap pertama bisa menambahkan kapasitas 950.000 TEUs melalui penambahan dermaga sepanjang 700 m dan luas lahan 45 ha.Pelindo II mengelola sebanyak 12 pelabuhan di sebagian wilayah Indonesia. Selama semester pertama tahun ini, laba bersih Pelindo II melonjak 136,57% menjadi Rp970 miliar dari periode yang sama tahun lalu. Pelindo II memproyeksikan bisa meraup laba bersih sebesar Rp1,74 triliun sepanjang tahun ini. (Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper