Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat, ban motor ilegal dompleng merek dalam negeri

JAKARTA: Ban sepeda motor impor diduga masuk secara ilegal ke pasaran domestik dengan menggunakan merek dalam negeri dan menguasai hingga 20% pasar penjualan barang sejenis.Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Azis Pane mengungkapkan ban

JAKARTA: Ban sepeda motor impor diduga masuk secara ilegal ke pasaran domestik dengan menggunakan merek dalam negeri dan menguasai hingga 20% pasar penjualan barang sejenis.Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Azis Pane mengungkapkan ban dalam dan ban luar sepeda motor tersebut masuk melalui Pelabuhan Tanjung Balai di Sumatera Utara dan Pelabuhan Dumai di Riau.Ban-ban tersebut, kata dia, tidak memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI).Azis mengatakan total penjualan ban sepeda motor saat ini sebesar 52 juta per tahun."Dari jumlah itu, sekitar 15%-20% adalah ban yang diimpor secara ilegal," ungkap Aziz di sela-sela Halal Bihalal di lingkungan Kementerian Perdagangan, hari ini.Masuknya ban sepeda motor ilegal tersebut, menurut dia, telah terjadi dalam setahun ini dan jumlahnya semakin meningkat menjelang lebaran. Tingginya permintaan kendaraan bermotor roda dua menjelang lebaran, sambungnya, ikut meningkatkan impor ban sepeda motor."Importir melihat kesempatan ini. Banyaknya permintaan jelang lebaran dimanfaatkan untuk memasukkan ban-ban ilegal. Mereka menggunakan merek dalam negeri."Saat ini, kata dia, ada delapan produsen ban sepeda motor di dalam negeri yakni Gajah Tunggal (IRC), Suryaraya (FDR), Banteng Pratama (Mizzle), Industri Karet Deli (Swallow), Sumi Rubber (Dunlop), Surabaya Kencana (Primax), Hung A Indonesia, dan PT United Kingland.Dia menambahkan ban sepeda motor ilegal tersebut telah mengikis pasar ban di dalam negeri yang seharusnya bisa diisi oleh produsen dalam negeri. (tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hilman Hidayat
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper