BANDUNG: Permintaan komoditas tekstil dan produk tekstil atau TPT di sejumlah sentra industri tersebut di Bandung selama Ramadan tahun ini meningkat hingga 40%--50% dari bulan puasa tahun lalu.Pelaku usaha di sentra industri seperti industri kaus Suci dan rajut Binong Jati mengaku peningkatan omzet sebanding dengan peningkatan permintaan.Ketua Asosiasi Perajin Kaus Suci, Marnawi Munamah, mengatakan 400 perajin kaus yang terdapat di kawasan tersebut bisa meraih omzet sekitar Rp60 – Rp80 miliar selama Ramadan ini. “Pada bulan biasa, omzet yang didapat berada di kisaran Rp30 –Rp40 miliar,” katanya kepada Bisnis, Selasa.Dia mengungkapkan melonjaknya pesanan tahun ini lebih baik dibandingkan Ramadan tahun lalu. Sebab, momen puasa kali ini bertepatan dengan Agustusan (hari kemerdekaan RI) dan pelaksanaan ospek sejumlah universitas.Marnawi mengatakan tingginya permintaan tidak hanya berlaku untuk produk kaus, karena order spanduk pun turut melonjak. “Selain untuk Agustusan kemarin, pembuatan spanduk juga untuk ucapan selamat hari raya,” katanya.Produksi spanduk bisa mencapai 15.000 buah selama satu bulan ini. Dari angka tersebut, spanduk ucapan hari raya paling banyak sebesar 10.000 spanduk, sisanya spanduk kemerdekaan.Tak hanya perajin kaus di Suci yang kewalahan menghadapi permintaan pasar, perajin di sentra rajut Binong Jati juga tengah menggenjot produksi agar bisa terserap pasar grosir.Ketua Koperasi Industri Rajut Binong Jati (KIRBI) Suhaya Wondo mengatakan berbeda dengan sentra indsutri lainnya yang merasakan peningkatan produksi sejak satu hingga dua bulan sebelum Ramadan, perajin rajut di kawasan tersebut baru merasakan peningkatan saat awal puasa. “Peningkatan permintaan sekitar 30 – 40 % dan bebanding lurus dengan peningkatan omzet,” katanya.Saat ini, kata Suhaya, perajin mampu menghasilkan sekitar 1.000 – 1.500 lusin produk rajut atau naik dari produksi normal sekitar 700 – 1000 lusin per hari. Dia mengemukakan pihaknya menggenjot produksi dikarenakan pasar grosir tidak menerima pasokan lagi sejak H-7.“Karena itu kami terus menggenjot produksi sebelum H-7,” katanya. Dengan situasi sekarang, dia mengklaim ratusan perajin rajut di Binong Jati bisa meraup omzet sekitar Rp700 – Rp800 juta per hari.Sementara itu, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandung mengklaim telah melakukan berbagai upaya guna mendorong peningkatan pesanan di sejumlah industri TPT Kota Bandung selama Ramadan ini.Kepala Diskoperindag Kota Bandung, Nana Supriatna, mengatakan pihaknya melakukan studi banding dengan daerah produsen TPT lainnya seperti Yogyakarta, Bali, dan Kuala Lumpur.“Studi banding itu kami lakukan sebulan sebelum puasa tiba. Tujuannya untuk melihat bagaimana posisi desain, struktur motif, serta kemasan produk TPT Jabar,” katanya.Dia mengatakan dari tujuh sentra industri yang dimiliki Bandung yaitu sentra sepatu Cibaduyut, rajut Binong Jati, kaus Suci, kain Cigondewah, jins Cihampelas, dan tahu-tempe Cibuntu, peningkatan permintaan saat ini memang didominasi sentra industri TPT Suci, Binong Jati, dan Cigondewah. (Bsi)
Permintaan TPT di Bandung meningkat 40%
BANDUNG: Permintaan komoditas tekstil dan produk tekstil atau TPT di sejumlah sentra industri tersebut di Bandung selama Ramadan tahun ini meningkat hingga 40%--50% dari bulan puasa tahun lalu.Pelaku usaha di sentra industri seperti industri kaus Suci
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : News Editor
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
