Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia & Rusia tingkatkan kerjasama ekonomi

JAKARTA : Indonesia dan Rusia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang pangan, energi, transportasi, dan perdagangan pada St.Petersburg International Economic Forum.Sejumlah pemodal asal Negeri Beruang Merah menyatakan minatnya untuk berinvestasi

JAKARTA : Indonesia dan Rusia berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang pangan, energi, transportasi, dan perdagangan pada St.Petersburg International Economic Forum.Sejumlah pemodal asal Negeri Beruang Merah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Tanah Air, a.l. di sektor pertambangan dan industri pengolahan nikel senilai US$6 miliar.Amir Sambodo, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menjelaskan Pemerintah Rusia menyambut baik empat bidang kerja sama yang ditawarkan Pemerintah Indonesia pada St.Petersburg International Economic Forum, 16-17 Juni.Bahkan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Elvira Nabiullina mengajak Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan kerja sama ekonomi dan investasi yang berbasis inovasi melalui pengembangan sains dan teknologi.Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga bertemu dengan pengusaha-pengusaha Rusia yang berminat berinvestasi di Indonesia, a.l di sektor pertambangan dan nikel smelter dengan rencana investasi necapai US$6 miliar,ujar dia melalu pesan elektronik, tadi malam.Selain itu, lanjut Amir, sejumlah pemodal Rusia juga melirik Indonesia sebagai lokasi pengembangan industri pengadaan gandum dan terigu, teknologi perminyakan, dan infrastruktur kereta api. Dalam forum internasional tersebut, Pemerintah Rusia menggelar diskusi meja bundar menyangkut rencana penyelenggaraan Pertemuan Pimpinan Negara Anggota APEC 2012 di negaranya.Diskusi tersebut menyoroti perkembangan kerja sama APEC selama 2011 terkait penguatan integrasi ekonomi regional, perluasan perdagangan, dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan, serta penguatan dan singkronisasi regulasi.Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia menyampaikan bahwa ketahanan pangan akan menjadi agenda utama dalam pertemuan APEC pada 2012 di Rusia, tuturnya.Dari Tanah Air, Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan pada 2010, perekonomian negara berkembang tumbuh lebih tinggi ketimbang negara maju, dengan kontribusi ke pertumbuhan global mencapai 7%.Indonesia salah satu negara berkembang yang ekonominya tumbuh tinggi hingga 6,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi global yang hanya 5%. Dari sisi perdagangan internasional kita juga surplus. Nilai ekspor kita mencapai US$61,9 miliar dan nilai impor US$53,6 miliar sejak Januari hingga April tahun ini. Meningkatnya hal ini juga mendorong cadangan devisa kita naik hingga mencapai US$118 miliar hingga Mei tahun ini, tutur Agus, akhir pekan lalu.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper