JAKARTA: Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) mengajak wirausahawan muda di Tanah Air untuk berpartisipasi pada dua kegiatan yang membuka peluang peserta membangun jejaring dengan investor asing dari Amerika Serikat dan kawasan Asia.
"Kami harapkan peminat dari kalangan bisnis pemula mendaftar karena 19 Juni 2011 menjadi batas akhir pendaftaran berpartisipasi pada program ini untuk memperkuat pertumbuhan kewirausahaan di Indonesia," kata Chris Kanter, Ketua GEPI, hari ini. Pihaknya bekerja sama dengan Global Entrepreneur Program yang bernaung di bawah Deplu AS, menyelenggarakan dua event internasional yaitu GEP Entrepreneurship Delegation (Edel) dan Regional Entrepreneurship Summit (RES). Kedua acara ini bertujuan menjadi katalisator agenda kewirausahaan di Indonesia dan menghubungkan komunitas usaha rintisan yang tumbuh dengan cepat di Indonesia dengan investor dan jejaring wirausaha di AS dan Asia. Menurut dia, Menteri Perdagangan Mari Pangestu akan bertindak sebagai tuan rumah. RES dijadwalkan akan dihadiri Menlu AS Hillary Rodham Clinton sebagai keynote speaker. "Event pertama GEP Entrepreneurship Delegation pada 19 - 21 Juli di Jakarta di mana investor dan mentor dari Indonesia dan Amerika Serikat akan melihat dan mempelajari rencana bisnis dari wirausahawan muda Indonesia," ungkap Chris didampingi Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua GEPI. Selama program GEP Edel, 32 usaha rintisan dari sektor Tech dan Non-Tech--yang berada dalam kategori Early Stage dan Growth Stage--akan mengajukan proposal kepada para delegasi bisnis yang terdiri dari investor terkemuka dari AS dan akademisi yang berkomitmen memberi waktu luang mereka untuk terlibat dalam program ini dan secara suka rela berkunjung ke Indonesia dengan dana mereka sendiri. Setelah itu, delegasi akan memilih 8 finalis untuk menghadiri event kedua: RES yang diaaddakan di Bali pada 22-24 Juli. "Para usaha rintisan dari sektor Tech dan Non-Tech akan dibagi menjadi kategori Early Stage and Growth Stage, di mana Early Stage merupakan mereka yang telah memiliki produk atau layanan yang sedang dikembangkan oleh seorang usaha rintisan yang berkomitmen menjadi wirausaha, tetapi belum memiliki pelanggan atau pemasukkan dari usaha," tambahnya. (tw)