Ronny Liyanto, Direktur Pemasaran PT Insera Sena, mengatakan pabrik baru tersebut lebih difokuskan pada sistem pabrikasi yang lebih modern, sehingga meski kapasitasnya tidak jauh beda dengan pabrik lama yang juga 600.000 unit per tahun, tapi kualitas produksinya akan lebih bagus sesuai permintaan pasar.
Diperkirakan pabrik baru nanti akan mulai dioperasikan pasca liburan lebaran tahun ini, mungkin sekitar Agustus atau September, ujarnya disela-sela kunjungan Alex W. Retraubun, Wakil Menteri Perindustrian dan Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi bersama pengurus komunitas Komite Sepeda Indonesia (KSI) ke pabrik di Sidoarjo, sore tadi.
Kendati demikian Ronny menolak menyebutkan secara rinci berapa nilai investasi yang ditanamkan bagi pemekaran industri yang selama ini menyerap 700 tenaga kerja tersebut. Pokoknya banyaklah, katanya.
Ronny menyebutkan pemasaran sepeda gunung Polygon selama ini lebih didominasi pasar ekpor yang mencapai 70% dari total produksi 600.000 unit per tahun yang ditujukan ke 63 negara di lima benua. Sementara yang ditujukan bagi pasar lokal hanya 30% saja.
Rata-rata pertumbuhan ekspor selama ini mencapai 10%-15% per tahun dengan tujuan 63 negara. Sedag p[ertumbuhan pasar lokal mencapai 20% per tahun.
Ekspor sepeda Polygon ke luar negeri yang juga mengunakan merek tertentu tersebut selama ini, sekitar 60%-nya ditujukan ke Eropa, yaitu 13 negara, terutama Inggris, Finlandia, Swedia, Belanda, German dan Sepanyol. Sedang ke Amerika,banyak diserap AS, Kanada, Costa Rica dan Argentina.(api)