Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendaftaran program restrukturisasi mesin ditutup

JAKARTA: Pemerintah mempecepat penutupan masa pendaftaran program restrukturisasi mesin tekstil dan produk tekstil pada tahun ini dari 30 Juni menjadi 31 Mei, menyusul keterbatasan dana untuk program yang sangat diminati industri itu.

JAKARTA: Pemerintah mempecepat penutupan masa pendaftaran program restrukturisasi mesin tekstil dan produk tekstil pada tahun ini dari 30 Juni menjadi 31 Mei, menyusul keterbatasan dana untuk program yang sangat diminati industri itu.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Kemenperin Panggah Susanto mengatakan anggaran yang tersedia untuk program itu pada tahun ini mencapai Rp151 miliar.

Dana tersebut hanya cukup untuk memenuhi permohonan 66 perusahaan dari total 230 perusahaan pemohon. Karena anggaran terbatas, kami tutup pengajuannya, katanya hari ini.

Program restrukturisasi mesin mendapat sambutan dari pelaku usaha ditandai dengan tingginya jumlah pemohon. Pada 2011, daftar tunggu mencapai 40 perusahaan dari industri TPT.

Target program untuk industri TPT pada 20102014 sebanyak 600 perusahaan peserta, dan baru tercapai 450 perusahaan. Adapun, target untuk industri alas kaki yang ditarget sebanyak 40 perusahaan pada 2014, baru tercapai 24 perusahaan.

Pada 2011, Kemenperin mengalokasikan anggaran untuk industri TPT dan alas kaki sebesar Rp152,5 miliar dengan alokasi Rp132,5 miliar untuk TPT dan Rp20 miliar untuk alas kaki. Dengan dana tersebut, semula dapat membantu 150 perusahaan TPT dan 20 perusahaan alas pada 2011.

Berdasarkan data Kemenperin, hingga 26 Mei, nilai permohonan keringanan yang diajukan peserta program, khususnya industri TPT, telah melampaui Rp69,02 dari anggaran yang tersedia, dengan jumlah pendaftar 120 perusahaan dan daftar tunggu 55 perusahaan.

Pada 27 Mei, pendaftar bertambah menjadi 130 perusahaan dengan defisit meningkat menjadi Rp77,62 miliar dan jumlah daftar tunggu menjadi 67 perusahaan.

Berdasarkan rapat Tim Teknis dan Tim Pengarah pada 25 Mei disepakati untuk mempersingkat masa pendaftaran mengikuti restrukturisasi mesin/peralatan untuk industri TPT, yang semula dibuka sampai dengan 30 Juni 2011 dipersingkat menjadi hanya sampai dengan 31 Mei 2011.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam surat Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur nomor 245/BIM/5/2011 pada 26 Mei 2011.

Khusus untuk industri TPT sesuai dengan permohonan keringanan pembiayaan dalam rangka restrukturisasi mesin atau peralatan yang telah diterima nilainya telah melebihi dana yang tersedia.

Berkenaan hal tersebut periode permohonan mengikuti program untuk TPT yang semula dibuka sampai dengan 30 Juni 2011 dipersingkat menjadi sampai dengan 31 Mei 2011 Jam 17.00 WIB. Untuk alas kaki tetap pada jadwal semula, yaitu 30 Juni 2011.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat Usman mengatakan pelaksanaan tahun kelima program restrukturisasi mesin TPT mulai memasuki puncaknya.

Dia memperkirakan pada tahun keenam dan ketujuh program restrukturisasi mesin TPT akan membutuhkan dana lebih besar karena perusahaan peminat akan semakin banyak. Untuk tahun depan diperkirakan membutuhkan sekitar Rp250 miliar, katanya.

Dia menilai alokasi anggaran untuk tahun ini kurang memadai karena investasi di sektor TPT pada 2011 bisa mencapai Rp3 triliun dibandingkan total investasi selama 4 tahun terakhir hingga 2010 hanya sekitar Rp6 triliun.

Pada tahun pertama alokasi dana besar, tetapi peminatnya rendah. Sekarang, peminatnya tinggi tetapi alokasi dana rendah. Ini mesti diantisipasi pada 2012. (hl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : sunu budiman
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper