Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Produktivitas sawit tak terganjal moratorium'

JAKARTA: Pemerintah optimistis produktivitas lahan sawit di Indonesia tetap masih bisa digandakan meskipun telah dikeluarkan Inpres No. 10/2011 yang diterbitkan pada 20 Mei yang melarang pemberian izin baru penggunaan hutan alam primer dan lahan gambut.Staf

JAKARTA: Pemerintah optimistis produktivitas lahan sawit di Indonesia tetap masih bisa digandakan meskipun telah dikeluarkan Inpres No. 10/2011 yang diterbitkan pada 20 Mei yang melarang pemberian izin baru penggunaan hutan alam primer dan lahan gambut.Staf Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim Agus Purnomo mengatakan kalangan pengusaha atau industri kelapa sawit bisa meningkatkan produksinya dengan memperluas lahan kebun sawitnya di hutan sekunder yang luasnya mencapai 36 juta hektare.Saat sekarang [kebun] sawit kita mungkin jumlahnya 8 juta [ha]. Kalau mau 2 kali lipat saja kita masih punya lahan, [karena] kita punya hutan sekunder 36 juta ha, kata Agus dalam jumpa pers yang dilakukan di Gedung Setkab hari ini yang didampingi oleh Seskab Dipo Alam. Menurut dia, dengan keluarnya Inpres tentang Penundaan Pemberian Izin Baru bagi Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut serta Penyempurnaan Tata Kelola Hutan dan Gambut tersebut sama sekali bukan berarti pemerintah melakukan pembatasan pada industri sawit untuk mengembangkan lahan kebun mereka.Pemerintah, jelasnya, mempersilakan kalangan pengusaha dan industri sawit untuk melakukan pengembangan di hutan sekunder atau hutan yang sudah rusak. "Tidak ada pembatasan yang diberikan pada mereka yang ingin mengembangkan kebun, yang ada tempatnya saja yang di pilihkan, katanya.Dia mengatakan saat ini terdapat kebun sawit di dalam negeri seluas 8 juta ha. Dibandingkan dengan Malaysia, produktivitas sawit Indonesia masih rendah atau hanya sepertiga dibandingkan yang dihasilkan Negeri Jiran.Dia meyakini jika pengusaha sawit menggunakan lahan sekunder, malah diharapkan bisa meningkatkan tiga kali lipat produksi saat ini.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper