JAKARTA: Pemprov Sumatra Barat menargetkan menjadi salah satu pusat penghasil telur ayam nasional paling lambat dalam lima jangka waktu 4 tahun ke depan untuk memasok kebutuhan sejumlah daerah di Sumatra dan Jawa. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan peningkatan produksi peternakan telur menjadi salah satu program prioritas dalam RPJM 2011-2015."Pemprov menargetkan produksi telur dari peternakan ayam di Sumbar pada 2015 paling tidak sekitar 76,63 ton. Tahun ini diperkirakan mencapai 66,04 ton," katanya sebagaimana dikutip dari laman situs Dinas Peternakan Pemrpov Sumbar, hari ini.Dia menjelaskan dalam RPJM 2011-2015 ditetapkan target produksi telur pada 2012 naik menjadi 68,53 ton telur ayam ras, pada 2013 naik menjadi 71,12 ton, dan naik lagi menjadi 73,82 ton pada 2014.Saat ini, ungkapnya, total produksi telur ayam ras Sumbar mencapai 66.843 ton per tahun dengan jumlah populasi unggas mencapai 26,58 juta ekor, termasuk didalamnya ayam potong."Telur ayam ras produksi Sumbar hanya 25% yang dipasarkan di Sumbar. sedangkan 75% lainnya untuk memasok permintaan dari Jambi, Bengkulu dan Riau."Daerah penghasil telur ayam di Ranah Minang, terdiri dari Kabupaten 50 Kota, Kota Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar dan Padang.Salah satu sentra produksi utama telur ayam ras di Sumbar berada di Kecamatan Mungka, 50 Kota yang menjadikan usaha ayam petelur sebagai basis ekonomi masyarakat di daerah tersebut.Menurut Irwan, usaha perternakan di Mungka memproduksi hingga 1,5 juta butir telur ayam ras per hari dengan pemasarannya terutama untuk kebutuhan di daerah Riau, khususnya Kota Pekanbaru."Sumbar juga telah menetapkan lima kawasan agribisnis ayam ras yakni, Mungka (50 Kota), Kinali (Pasaman Barat), Sunur [ Pariaman], Salido [Pesisir Selatan] dan Kota Padang," ujarnya.(yn)

---

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru