Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (LLSDP) Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Wiratno mengatakan izin operasi atas kapal buatan Jepang tersebut sudah keluarkan sejak beberapa bulan lalu.
Menurut dia, izin operasi itu diberikan karena lintas penyeberangan MerakBakauheni yang menghubungan pulau Jawa dan Sumatra itu masih memerlukan tambahan kapal dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan muatan setiap tahun.
Dia menjelaskan kapal yang diizinkan itu relatif berusia muda, terlebih saat ini kementeriannya lebih memprioritaskan pemberian izin atas kapal penyeberagan berusia muda. Darma Kencara sudah memiliki izin operasi, katanya, hari ini.
Wiratno menjelaskan dengan beroperasinya kapal tersebut, pihaknya tidak mengkhawatirkan lintas penyeberangan MerakBakauheni akan kekurangan kapal akibat terbakarnya satu unit kapal yakni KMPLaut Teduh 2.
Namun, katanya, pihaknya tetap mencarikan pengganti atas kapal KMP Laut Teduh 2 tersebut, baik dari operator lain maupun pemilik kapal tersebut. Nanti yang kini sudah mengajukan izin operasi kapal, akan kami proses, ujarnya.
Dia menambahkan berat bagi pemerintah untuk memberikan izin kepada kapal pengganti yang kemungkinan disiapkan oleh operator KMP Laut Teduh 2 tersebut. Kita lihat nanti perkembangannya, tegasnya.
Menurut dia, sejauh ini kapasitas angkutan penyeberangan di lintasan MerakBakauheni belum pernah terjadi kekurangan sehingga memicu stagnasi yang parah meskipun jumlahnya berkurang dari 33 unit menjadi 32 unit kapal.
Presiden Direktur PT Dharma Lautan Utama Bambang Harjo mengakui perseroannya sudah mendapatkan izin operasi kapal feri roro yang beroperasi di lintasan Merak-Bakauheni. Izinnya sudah dikeluarkan sejak beberapa bulan lalu, ujarnya.
Kapal Dharma Kencana 9 sempat dioperasikan untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan angkutan Lebaran 2010 dengan rute berlayar Semarang- Kumai. Semarang-Sampit dan Semarang-Pontianak.
Kapal KM Dharma Kencana 9 tersebut mampu mengangkut 600 penumpang dan kendaraan sebanyak 25 unit dengan berbagai ukuran. Kapal tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas termasuk kolam renang.
PT Dharma Lautan Utama itu sendiri sudah mengoperasikan 31 unit kapal. Sebanyak 19 unit beroperasi di 10 lintas penyeberangan, sisanya sebanyak 12 kapal beroperasi di 15 rute angkutan laut. (sut)