MALANG: Sebanyak 18 pabrik produsen pupuk organik di Kabupaten Malang terancam gulung tikar oleh serbuan pupuk kimia yang produksi berlimpah.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Pasar Kabupaten Malang Rudianto mengatakan saat ini stok pupuk kimia milik PT Petrokimia Gresik di gudang mereka di Gresik masih banyak, 200.000 ton."Pupuk tersebut jangan sampai membanjiri Kab. Malang karena bisa mematikan usaha produksi pupuk organik di daerah ini," katanya, hari ini.Menurut dia, pihaknya akan mengkoordinasikan masalah tersebut dengan PT Petrokomia Gresik agar pupuk tersebut bisa tetap dijual di Malang tetapi tidak mematikan usaha produksi pupuk organik di daerah itu.Dia menjelaskan perlindungan itu diperlukan karena pangsa pasar pupuk organik masih kecil dengan fakta petani lebih senang mengkonsumsi pupuk kimia daripada pupuk organik.Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang Purwanto menyatakan petani di Kabupaten Malang lebih senang menggunakan pupuk kimia daripada pupuk organik.Kondisi itu, lanjut dia, bisa dilihat dari serapan pupuk organik bersubsidi di wilayah Kabupaten Malang lebih rendah dari kuota untuk daerah tersebut.Dia memaparkan kuota pupuk organik bersubsidi untuk Kabupaten Malang sebanyak 9.000 ton, tetapi serapannya baru 40%.Keengganan petani untuk menggunakan pupuk organik, lanjut Purwanto, merupakan tantangan bagi Distanbun."Petani saat ingin mudahnya saja. Mereka ingin panen cepat dan dengan hasil yang berlimpah sehingga mereka tidak mau beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik," ungkap Purwanto.Selama ini, imbuh dia, pihaknya sudah sering memberikan penyuluhan kepada mereka tentang manfaat menggunakan pupuk organik, seperti pupuk kandang. Sosialisasi itu terutama disampaikan lewat kelompok tani. (hwi)