"Saya tetap optimis di atas 6%. Growth keseluruhan sepanjang 2010 bisa 6,1-6,2%. Itu cukup tinggi lho. Hampir dipastikan yoy kuartal IV/2010 bisa mendekati 7%," katanya, hari ini.
Menurut Hatta, beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan itu yakni perekonomian Indonesia sepanjang 2010 didukung oleh kinerja ekspor yang tinggi.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total ekspor Januari-Desember 2010 mencapai US$157,73 miliar. Sedangkan total impor Januari-Desember 2010 sebesar US$135,61 miliar. Hal itu membuat kumulatif Neraca Perdagangan Indonesia selama 2010 surplus US$22,13 milliar. Selain itu, Hatta meyakini sepanjang 2010 sektor tradable tumbuh sekaligus pertumbuhan industri di atas 5%, bahkan bisa berpotensi menyentuh 6% jika dilihat dari kinerja ekspor dan juga sisi suplai yang cukup baik memenuhi permintaan."Sektor manufaktur bisa tumbuh 5 hingga 6%. Manufaktur kita kerjanya bagus, saya yakin sekali dan sekaligus mematahkan omongan-omongan orang selama ini yang mengatakan terjadi deindustrialisasi," ujarnya. Hatta menambahkan yang juga ikut mendorong laju pertumbuhan ekonomi yakni nilai investasi yang luar biasa. Sepanjang 2010, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total PMA dan PMDN menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, yakni sebesar Rp208,5 triliun, lebih tinggi 30,23% dari target awal Rp160,1 triliun."Ini suatu kinerja investasi yang baik, sehingga mesin-mesin pertumbuhan kita tidak hanya mengandalkan konsumsi masyarakat dan APBN saja, tapi sudah didukung oleh investasi dan ekspor yang cukup baik," ujarnya.Pada kuartal IV/2010, umumnya terjadi akselerasi belanja APBN dan pertumbuhan masih banyak dipicu oleh belanja pemerintah. (hwi)