Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasta diajak dukung swasembada gula

BANDAR LAMPUMG: Kementerian Pertanian meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menggandeng swasta untuk mengatasi inefisiensi sebesar Rp4,2 triliun per tahun dan mendukung target swasembada gula 5,7 juta ton pada 2014.

BANDAR LAMPUMG: Kementerian Pertanian meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menggandeng swasta untuk mengatasi inefisiensi sebesar Rp4,2 triliun per tahun dan mendukung target swasembada gula 5,7 juta ton pada 2014.

Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengungkapkan selama ini terjadi inefisiensi produksi pabrik gula yang dikelola BUMN karena tingkat rendemennya yang begitu rendah.

Tingkat yang paling kecil saja, apabila terjadi inefisiensi 1% tingkat rendemen per tahun, berarti kita kehilangan tingkat produksi 600.000 ton per tahun. Harga gula dihitung Rp7. 000 per kg,ujarnya, seusai mengunjungi pabrik gula Sugar Grup, hari ini.

Bayu menolak jika pemerintah hanya menganak emaskan swasta untuk meningkatkan produksi gula nasional. Sebaliknya, pemerintah masih berusaha agar pabrik gula milik pemerintah itu memperbaiki manajemen kerja untuk memperoleh kualitas produksi, khususnya pada rendemen gula.

Langkah pemerintah melaksanakan swasembada gula, katanya, meminta pabrik gula yang dikelola BUMN itu untuk memperbaiki kualitas produksi yang selama ini tingkat rendemennya sekitar 5% hingga 6%. Bahkan salah satu PTPN hanya mampu memproduksi tanaman tebu 4,1 ton per hektare, padahal sebagian besar produksi swasta telah mencapai angka 7- 9 ton per ha.

Alternatif lainnya, kata Bayu, perusahaan gula milik negara itu memfokuskan diri pada produksi raw sugar saja. Salah satu alternatif sebelum perusahaan milik negara itu bisa memperbaiki kualitas rendemen, sebaiknya masuk pada raw suger saja.

Kebijakan swasembada gula, ungkapnya, mendorong swasta yang selama ini dinilai berhasil mengelola manajemen usaha pergulaan nasional agar mengembangkan pabrik. Sejumlah investor telah menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi pabrik tebu di Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, dan Lampung. Para pengusaha itu sudah menyampaikan keinginannya menanamkan investasi pabrik gula, ujar Bayu.

Dia mengungkapkan dana revitalisasi industri pabrik gula yang disediakan pemerintah sebesar Rp8,7 triliun, ternyata hanya terserap sebesar Rp3,2 triliun.Resources-nya yang kurang, sehingga perlu dikembangkan peningkatkan pabrik gulagan melibatkan swasta.

Menurut dia, meningkatkan produksi gula dengan menaikkan kualitas produksi dengan menekan rendemen produksi 7% hingga 9% merupakan cara terbaik. Tanpa menambah areal perkebunan tebu yang tercatat 418.000 ha, sedangkan pabrik di Jawa saja mencapai 274.000 ha.

Upaya meningkatkan produksi gula itu, kata Bayu, masih berpeluang besar mengingat tingkat efisiensi produksi gula nasional belum normal. Sebagaimana diketahui produksi gula nasional pada 2009 tercatat 2,9 juta ton, turun tajam pada 2010 yang hanya mencapai 2,3 juta ton. Dari data yang ada, Provinsi Lampung memproduksi 49% produksi gula nasional.

Kinerja yang selama ini ditunjukkan pabrik gula swasta perlu menjadi inspirasi bagi pemerintah dalam mengembangkan produksi gula nasional. Ambil inspirasi produksi gula swasta yang begitu baik kualitasnya untuk diterapkan pada pengelolaan manajemen gula pemerintah.

Direktur Sugar Grup Fauzie mengatakan perusahaannya yang mengelola tiga unit pabrik gula mencapai tingkiat produksi keseluruhan sebesar 370.000 ton yang diperoleh dari ladang perkebunan seluas 51.000 ha. Tingkat rendemen produksi gula perusahaan mencapai rata-ata 7,6%, sedangkan rendemen gula kristal mencapai 7,1%.(bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper