Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Pemerintah dinilai gagal dalam membangun sektor industri nasional dalam lima tahun terakhir sehingga hal itu menyebabkan terjadinya gejala deindustrialisasi yang kian nyata.

Ekonom dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Didik J. Rachbini memperkirakan deindustrialisasi akan terus berlanjut hingga 2014 akibat kegagalan pemerintah dalam kebijakan industri.

"Jadi deindustrialisasi masih akan berlanjut tanpa kontra aksi dari pemerintah," tegasnya dalam acara Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011 yang diselenggaran oleh Indef pagi ini.

Dia mencontohkan tidak becusnya pemerintah dalam kebijakan industri adalah dalam kebijakan untuk industri rotan di mana pemerintah kembali membuka kran ekspor rotan setelah sebelumnya sempat menutupnya.

"Sekarang yang terjadi ngurus rotan saja nggak beres. Jadi yang punya rotan itu kita, klo kita proses semua nilai tambah kita miliki. Dulu ekspor di cut sehingga terpaksa yang dari luar datang olah di sisni, tapi sekarang proses politik di buka lagi," ujarnya.

Untuk mengatasi persoalan deindustrialisasi tersebut, Didik menyarankan empat hal perbaikan yaitu perbaikan dari sisi legal di mana adanya dukungan dari DPR dan Presiden bahwa industri menjadi lokomotif, perbaikan hirarki institusi dengan merombak institusi, perbaikan hirarki sistem insentif, dan supporting sistem bea cukai. (tw)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper