"Faktor utama penyebab rendahnya penyerapan anggaran adalah parlemen dan birokrasi," ujar ekonom yang juga merupakan mantan anggota DPR itu usai mengikuti forum group discussion ISEI di Jakarta hari ini.
Lebih jauh ISEI menilai pencairan Dipa APBNP 2010 yang lamban dan rendah telah menganggu pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, rasio pencairan Dipa sudah mencapai di atas 90% meski lebih dari 50% diantaranya terjadi di akhir kuartal ketiga dan keempat. Akan tetapi pada 2010, pencairan diperkirakan hanya di bawah 90% dan keterlambatan pencairan juga masih terjadi.
Di samping itu, komposisi belanja barang juga masih lebih tinggi dibandingkan belanja modal sehingga kondisi tersebut berdampak negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter, inflasi, dan penyerapan lapangan kerja.