Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden AS Donald Trump Teken Paket Anggaran US$3,4 Triliun di Gedung Putih

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani paket anggaran senilai US$3,4 triliun atau setara dengan Rp55.093,6 triliun di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg
Presiden AS Donald Trump menggelar konferensi pers di Rose Garden, White House pada Rabu (2/4/2025) terkait pemberlakuan tarif impor pada mitra dagang AS di seluruh dunia, serangan terbesarnya terhadap sistem ekonomi global yang telah lama dianggapnya tidak adil. Fotografer: Jim Lo Scalo / EPA / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani paket anggaran senilai US$3,4 triliun atau setara dengan Rp55.093,6 triliun (kurs Jisdor BI Rp16.204 per dolar AS) pada Jumat (4/7/2025) waktu Washington DC. 

Sebelumnya, Parlemen AS meloloskan paket anggaran senilai US$3,4 triliun yang diajukan Presiden Donald Trump. Paket anggaran tersebut mencakup pemangkasan pajak, pengurangan belanja jaring pengaman sosial, dan pembalikan sebagian besar inisiatif energi bersih era Presiden Joe Biden.

Dalam pemungutan suara yang berlangsung pada Kamis (3/7/2025) waktu setempat, DPR mengesahkan rancangan undang-undang yang dikenal sebagai "Big Beautiful Bill" tersebut dengan suara tipis 218 melawan 214. Selanjutnya, rancangan tersebut akan dikirim ke Trump untuk ditandatangani sebelum tenggat 4 Juli yang ditetapkannya sendiri.

Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan Trump dijadwalkan menandatangani undang-undang tersebut pada Jumat pukul 17.00 waktu setempat.

Seperti diberitakan Bloomberg, seremoni penandatanganan paket anggaran Trump senilai US$3,4 triliun di lakukan di luar ruangan South Lawn Gedung Putih, Washington DC, AS, dengan parade pesawat terbang pasukan angkatan udara AS, Air Force. 

Pengesahan paket anggaran tersebut merupakan prioritas yang dikampanyekan Trump dalam Pemilu yang digelar pada 2024 lalu.

Trump mengatakan penandatanganan itu merupakan realisasi dari janji yang dia buat saat kampanye. Paket anggaran itu disebut Trump sebagai upaya untuk mengembalikan kekuatan AS di level global. Trump menyebut UU tersebut sebagai “the biggest victory yet.

“AS akan meroket secara ekonomi,” kata Trump, seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (5/7/2025). 

Perwakilan pemerintahan Trump menjelaskan perubahan kebijakan merupakan bagian dari rencana ekonomi Presiden AS tersebut. Paket anggaran tersebut menekankan pada pendapatan dari pengenaan tarif, pencabutan aturan, peningkatan produksi energi AS untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Sebagian besar pengeluaran UU baru ini berasal dari pemotongan pajak—termasuk perpanjangan keringanan yang ditetapkan selama masa jabatan pertama Trump serta keringanan baru untuk tip, pinjaman mobil tertentu, dan kerja lembur.

Langkah tersebut berisi perluasan keringanan pajak bagi para manula dan orang tua, serta kenaikan diskon pajak negara bagian dan lokal menjadi US$40.000 untuk 5 tahun ke depan dari batas yang berlaku saat ini sebesar US$10.000. Kenaikan tersebut sangat diinginkan oleh anggota DPR dari negara-negara bagian dengan pajak tinggi seperti New York, New Jersey, dan California.

Pemotongan pajak senilai US$4,5 triliun juga termasuk dalam paket anggaran tersebut. Insentif pajak itu sebagian diimbangi dengan pengurangan pengeluaran, termasuk pemotongan insentif untuk energi terbarukan dan kendaraan listrik yang telah mendorong perusahaan untuk berinvestasi di pabrik baru, tenaga angin dan panel surya di seluruh Amerika. 

Selain itu, paket anggaran Trump juga mengatur pemangkasan alokasi program Medicaid sebesar hampir US$1 triliun. Trump juga memberlakukan persyaratan kerja baru bagi orang dewasa yang sehat tanpa anak, memberlakukan pembayaran bersama (co-payments), dan membatasi penggantian biaya federal ke negara bagian.

Ditambah lagi, UU Trump juga memberikan ratusan miliar dana militer baru dan memungkinkan peningkatan belanja negara untuk penegakan hukum imigrasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper