Bisnis.com, JEDDAH — Wacana pembangunan kampung haji Indonesia di Arab Saudi terus bergulir. Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy mengatakan bersama dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar, dia telah bertatap muka dengan calon investor yang berniat membangun kampung haji Indonesia di Makkah.
Rencana ini sebelumnya diungkapkan Presiden Prabowo pada awal Mei 2025, dengan tujuan utama untuk memangkas beban biaya haji bagi jemaah. Negosiasi terkait kampung haji ini juga menjadi salah satu pesan yang dibawa rombongan Amirulhajj alias pemimpin Misi Haji Indonesia ketika bertolak ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini.
"[Saya] Mendampingi Pak Menteri Agama dengan salah satu investor yang berminat membangun kampung haji itu," kata Muhadjir, sebelum bertolak ke Tanah Air, di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Selasa (10/6/2025).
Lebih lanjut dia juga menyebut sudah ada lebih dari tiga investor yang berminat dengan gagasan kampung haji Indonesia. Namun demikian, kepastian realisasinya masih menunggu lampu hijau dari Kerajaan Arab Saudi. Muhadjir menambahkan bahwa hal itu akan menjadi pokok pembicaraan dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Putra Mahkota Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman Al Saud alias MBS yang diperkirakan berlangsung pada Juli mendatang.
"Saya belum dapat info [mengenai persetujuan Saudi soal kampung haji Indonesia] karena masih menunggu pertemuan Pak Prabowo dengan MBS, yang diperkirakan awal Juli nanti. Sehingga nanti bahan-bahan yang kami temukan di lapangan ini bisa dijadikan masukan kepada beliau sebelum beliau melakukan pembicaraan dengan pimpinan kerajaan," jelas Muhadjir.
Dia melanjutkan, mengenai pembiayaan pembangunan kampung haji, selain melibatkan investor, pemerintah juga tidak menutup kemungkinan turun tangan. Misalnya saja melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), lembaga baru yang dibentuk di bawah kepemimpinan Prabowo untuk memayungi pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga
"Pemerintah kita juga mungkin bisa membiayai, tidak ada masalah, apalagi nanti kalau BSI [berekspansi ke Arab Saudi] kemudian Danantara bisa ikut terlibat dalam investasi. Say kira bagus karena kita juga ingin seperti arahan presiden agar haji tidak murni khusus untuk ibadah tapi juga ada unsur nilai tambah, terutama dalam sisi ekonomi," jelas mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.
Tahun ini, Indonesia melalui Kementerian Agama memberangkatkan 203.279 jemaah haji reguler ke Arab Saudi, atau 12,17% dari total jemaah dari seluruh dunia yang tercatat hingga Kamis (6/6/2025) sebanyak 1,67 juta orang.
Di perjalanan umrah, jemaah Indonesia juga menjadi yang terbanyak di seluruh dunia. Sepanjang tahun lalu saja, Kementerian Agama mencatat sebanyak 1,4 juta jemaah Indonesia melakukan umrah. Adapun, hingga April 2025, jemaah umrah Indonesia tercatat sebanyak 648.000.